spot_img
Selasa, Juli 8, 2025
spot_img
BerandaNTB21 Korban Selamat Kapal Tunu Tiba di Pelabuhan Ketapang

21 Korban Selamat Kapal Tunu Tiba di Pelabuhan Ketapang

Banyuwangi (Suara NTB) – Sebanyak 21 orang penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang ditemukan selamat tiba di Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis, 3 Juli 2025.

Puluhan korban kapal tenggelam di lintasan Ketapang-Gilimanuk itu tiba di dermaga 1 Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) sekitar pukul 16:15 WIB, setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari Pelabuhan Gilimanuk (Bali).

Kepala Kantor SAR Surabaya Nanang Sigit mengungkapkan dari hasil pencarian oleh tim SAR gabungan sejak dini hari tadi hingga menjelang petang ada 30 orang penumpang kapal yang selamat dan enam orang meninggal dunia.

“Untuk 21 orang korban selamat yang baru tiba di Pelabuhan Ketapang ini sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan, alhamdulillah semuanya sehat,” katanya usai menyerahkan 21 orang korban selamat kepada keluarganya di Posko Informasi Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Dari pantauan, 21 orang korban selamat asal Banyuwangi, Jember, Lumajang itu disambut isaK tangis keluarganya.

Data Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi hingga pukul 17.00 WIB menyebutkan, korban yang ditemukan selamat sebanyak 30 orang, korban meninggal enam orang, sedangkan 29 orang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan.

KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa 53 orang penumpang dan 12 kru kapal itu tenggelam di Selat Bali pada Rabu, 2 Julli 2025 malam sekitar pukul 23.35 WIB.

KMP Tunu Pratama Jaya bertolak dari Pelabuhan Ketapang, Kabupaten Banyuwangi sekitar pukul 22.56 WIB menuju Pelabuhan Gilimanuk DI Kabupaten Jembrana, Bali.

Posko Informasi

PT ASDP (Persero) Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, posko informasi gabungan bagi keluarga korban KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, pada Rabu, 2 Juli 2025 malam sekitar pukul 23.35 WIB.

General Manajer PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi, Yannes Kurniawan di Banyuwangi, Kamis,3 Juli 2025, mengatakan pihaknya menyediakan fasilitas untuk keluarga korban kapal tenggelam, baik posko informasi maupun posko kesehatan di ruang tunggu pelabuhan.

“Kami sudah menyediakan posko bagi keluarga korban termasuk posko kesehatan bagi keluarga korban kapal tenggelam yang akan melakukan cek kesehatan,” ujarnya.

Menurut Yannes, fasilitas kesehatan bagi keluarga korban bekerjasama dengan Balai Karantina untuk mengecek kesehatan keluarga korban serta melakukan pendataan nama-nama keluarga korban kapal tenggelam, baik dari keluarga kru maupun penumpang atau pengguna jasa.

“Kami bekerja sama dengan teman-teman Balai Karantina untuk memberikan pelayanan kesehatan,” katanya.

Sementara itu, salah seorang keluarga korban asal Kecamatan Sempolan, Kabupaten Jember, Muhammad mendatangi Posko Informasi Gabungan di ruang tunggu Pelabuhan Ketapang.

“Dua anak saya bersama sopirnya juga penumpang KMP Tunu Pratama Jaya, sopir dan anak pertama saya selamat, sedangkan anak kedua yakni Budi (23) sampai saat ini belum ditemukan,” ujarnya.

Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, mencatat hingga Kamis sore, tim SAR gabungan berhasil menemukan 33 orang penumpang, dan lima di antaranya meninggal dunia, sedangkan 32 korban lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam pencarian.

Perbaiki Tata Kelola

Ketua DPR RI Puan Maharani meminta pemangku kepentingan (stakeholders) terkait transportasi untuk memperbaiki tata kelola transportasi usai tenggelamnya Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu, 2 Juli 2025 malam.

“Kami berharap kepada seluruh stakeholders terkait transportasi untuk bisa tetap memperbaiki tata kelola transportasi yang ada,” kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

Hal tersebut, menurut dia, perlu dilakukan dalam rangka memastikan aspek keselamatan seluruh awak maupun penumpang kapal agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi ke depannya.

“Jangan sampai terjadi lagi musibah seperti ini,” ucapnya.

Dia juga memandang aspek mitigasi dan antisipasi kecelakaan kapal perlu terus dilakukan, meski tak dapat dipungkiri terdapat situasi ataupun cuaca yang dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan lainnya.

Terakhir, dia pun menyampaikan duka cita atas insiden kecelakaan kapal tersebut yang menyebabkan sedikitnya empat orang meninggal dunia.

“Kami pimpinan DPR dan anggota DPR tentu saja mengucapkan turut berduka cita atas tragedi atau musibah yang terjadi atas korban yang terjadi di Kapal Tunu di Selat Bali yang saat ini masih dalam proses pencarian,” kata dia.

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Rabu, 2 Juli 2025sekira pukul 23.30 WIB. Berdasarkan laporan petugas di lapangan, kapal tenggelam pada pukul 23.35 WIB di koordinat 8° 9’32.35″S 114°25’6.38″E. (ant)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO