spot_img
Sabtu, Juli 19, 2025
spot_img
BerandaNTBJadi Atensi Gubernur, Tim Penyelamatan dan Evakuasi Kecelakaan di Rinjani Segera Dibentuk

Jadi Atensi Gubernur, Tim Penyelamatan dan Evakuasi Kecelakaan di Rinjani Segera Dibentuk

Mataram (Suara NTB) – Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal memberikan atensi besar terhadap keamanan dan keselamatan wisatawan saat menikmati objek wisata yang ada di daerah ini. Termasuk keamanan dan keselamatan wisatawan atau pendaki di Gunung Rinjani maupun Gunung Tambora.

Insiden jatuhnya pendaki asal Brasil hingga menyebabkan meninggal dunia di Gunung Rinjani beberapa waktu lalu membuat Gubernur NTB H. Lalu Muhamad Iqbal agar kasus serupa tidak terulang kembali. Untuk itu, ungkap Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika (Diskominfotik) Provinsi NTB H. Yusron Hadi, ST,. MUM., Pemprov NTB akan membentuk tim penyelamatan dan evakuasi kecelakaan. Hal ini sebagai bagian untuk memperbaiki sistem pendakian di Gunung Rinjani.

Kepada wartawan di Command Center Kantor Gubernur NTB, Kamis, 3 Juli 2025, Yusron menegaskan, jika Gubernur NTB sudah berkoordinasi dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni dan juga Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) agar sistem pendakian ke Gunung Rinjani dibenahi.  Persiapan sumber daya manusia (SDM) sebagai tim rescuer (penyelamat atau evakuasi) harus dilakukan, sehingga ketika  ada insiden atau kecelakaan saat pendakian cepat ditangani.

Untuk tahap awal, lanjutnya, Pemprov NTB akan melatih 12 orang yang merupakan warga asli di kawasan Rinjani sebagai tim penyelamat dan evakuasi. Mereka nanti akan dilatih  oleh instruktur-instruktur profesional bersertifikat nasional dan internasional dari anggota Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).

‘’Nantinya yang 12 orang ini akan menularkan pengetahuan yang dimiliki pada teman-temannya di lapangan, sehingga semakin banyak yang memiliki keahlian sebagai tim penyelamat atau evakuasi.

Pada tahap pertama, ungkapnya, pelatihan dilaksanakan selama 10 hari yang diberikan oleh pemateri-pemateri dari FPTI.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata ini juga mengingatkan dalam mempromosikan terkait Rinjani lebih banyak sebagai tempat trekking atau tempat jalan kaki bukan sebagai tempat mountaineering atau pendakian gunung. Hal inilah yang harus diperbaiki di masa mendatang. Sama halnya dengan harapan Pelaksana Harian Sekda NTB H. Lalu Moh. Faozal, S.Sos., MSi., Yusron juga mengharapkan TNGR memperbanyak pemasangan rambu-rambu peringatan dan tanda bahaya agar para pendaki bisa lebih waspada dan berhati-hati selama melakukan pendakian. Termasuk, juga pendirian pos-pos evakuasi, sehingga memudahkan tim penyelamat ketika terjadi kecelakaan.

 Pihaknya juga mengharapkan Kementerian Pariwisata lewat Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok memperbanyak pelatihan atau Focus Group Discussion (FGD) terhadap pelaku pariwisata, termasuk pada porter atau tracking organizer di Gunung Rinjani.

Direktur Poltekpar Lombok Dr. Ali Muhtasom mengakui perlunya peningkatan kapasitas SDM pariwisata, terutama bagi para pemandu, porter, dan pengelola desa wisata penyangga dalam bentuk FGD.  Dalam hal ini, ujarnya, semua harus ada standarisasi, sertifikasi untuk menjadi destinasi kelas dunia. Dalam hal ini, Poltekpar Lombok siap menggelar FGD bagi pelaku pariwisata, termasuk untuk pendakian di Rinjani. (ham)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -





VIDEO