spot_img
Senin, Juli 14, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMSemakin Terpuruk, SMPN 18 Mataram Hanya Dapat 7 Siswa Tahun Ini

Semakin Terpuruk, SMPN 18 Mataram Hanya Dapat 7 Siswa Tahun Ini

Mataram (Suara NTB) – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 18 Mataram hanya mendapatkan siswa sejumlah 7 orang pada Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. Jumlah tersebut lebih sedikit dari pada tahun lalu yang berjumlah 16 siswa.

Demikian disampaikan Wakil Kepala SMPN 18 Mataram, Adi Sanjaya saat dihubungi Suara NTB, Minggu, (6/7/2025). “Hanya tujuh kita (dapatkan siswa),” ucapnya pendek.

Adapun rincian ke tujuh siswa tersebut yakni prestasi empat orang. Kemudian jalur domisili berjumlah tiga orang. Sedangkan dua jalur lain yaitu Afirmasi dan Prestasi kosong.

Diketahui, setiap tahunnya SMPN 18 Mataram memang kerap mendapat siswa yang sedikit. Pada tahun ini, sekolah yang berada di Jl. Layur No. 81 X, Ampenan itu mendapat kuota siswa sejumlah 64 siswa. Namun, jumlah yang diterima jauh dari setengahnya.

Adi mengungkapkan, pihaknya menaruh harapan pada SPMB yang diketahui merupakan sistem baru pengganti PPDB tahun lalu. Terlebih, ada perubahan di SPMB yakni zonasi diganti menjadi domisili.  “Tapi tidak tahu juga bagaimana sistemnya di zona kami, di domisili kami kemarin tidak ada pendaftaran,” ujarnya.

Harapan kami, kata Adi memang di jalur domisili. Karena, jalur tersebut jalan satu-satunya bagi SMPN 18 Mataram akan mendapat siswa. “Tapi tidak tahu juga bagaimana sistemnya selama SPMB itu,” tambahnya.

Terkait bagaimana regulasi dan kebijakan yang akan diterapkan kepada pihaknya ia serahkan kepada pemerintah kota dan pemangku kebijakan.

“Kalau kita mungkin di sekolah karena kita kemarin alhamdulillah dari teman-teman itu sudah berusaha untuk mendapatkan peserta didik baru itu sudah kita maksimal dan hasilnya tidak sesuai yang kita harapkan,” tutupnya.

Sebagai informasi, SMPN 18 Mataram bahkan pernah diusulkan menjadi Sekolah Rakyat (SR) oleh Pemerintah Kota Mataram. Mengingat sekolah yang berada di Jalan Layur, Ampenan itu memiliki siswa yang relatif sedikit. SMPN 18 Mataram diusulkan menjadi SR dengan pola terpisah. Namun demikian, pengusulan akhirnya ditolak oleh Pemerintah Pusat sebab pembangunan sekolah rakyat harus berada di satu area utuh. (sib).

RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO