Taliwang (Suara NTB) – Jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sumbawa Barat dalam dua pekan terakhir rutin menyambangi sekolah-sekolah. Kegiatan ini dalam rangka sosialisasi aturan jam malam bagi pelajar yang kembali mulai digalakkan pemerintah.
Kepala Satpol PP KSB, H Syarifuddin mengatakan, sosialisasi ke selolah-selolah itu merupakan salah satu langkah jajarannya dalam menginformasikan pemberlakukan jam malam bagi pelajar di seluruh lingkungan pendidikan. “Kenapa langsung di sekolah agar pihak sekolah juga tahu dengan aturan ini,” tegasnya, Senin, 28 Juli 2025.
Sejak Bupati menyatakan agar diberlakukan jam malam bagi pelajar, jajaran Satpol PP KSB langsung menunjukkan komitmen mengawal kebijakan tersebut. Patroli malam rutin dilaksanakan, terutama di wilayah kota Taliwang pada sejumlah titik yang menjadi konsentrasi keramaian malam hari.
Menurut H Syarifuddin, sejumlah titik konsentrasi pelajar banyak berkumpul pada malam hari tetap diawasi pihaknya. Seperti misalnya area KTC, cafe dan alun-alun kota Taliwang. “Sepanjang jalan jalur dua juga kami selalu sisir, karena di situ juga biasa banyak anak-anak berkerumun hingga larut malam melakukan trek-trekan motor,” cetusnya.
Aturan jam malam bagi pelajar ini, dikatakan H Syarifuddin sebenarnya bukan kebijakan baru. Sebelumnya telah ada Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 51 Tahun 2014 sebagai landasan hukumnya. Dan kini tetap dengan aturan tersebut, pihaknya melaksanakan pemberlakuan jam malam pelajar di seluruh wilayah KSB. “Jadi kita sudah punya aturannya dan sekarang kita intensifkan lagi penerapannya,” katanya.
Dalam penerapan jam malam bagi pelajar itu, selanjutnya H Syarifuddin mengatakan, diperlukan daya dukung seluruh pihak agar berhasil. Jajarannya sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam hal ini terbatas tugasnya dalam mengawal kebijakan tersebut. “Orang tua murid, masyarakat dan semua stakeholder harus terlibat sehingga anak-anak kita tertib dengan aturan tersebut,” tandasnya.
Sementara itu, hal lain yang menjadi intens Satpol PP KSB, adalah mengawal ketertiban area KTC. Menurut H Syarifuddin, pusat perkantoran pemerintah KSB itu selama ini kerap dijadikan oleh warga menempatkan ternak sapinya di malam hari. Hal itu membuat lingkungan KTC menjadi terkesan kumuh. “Alhamdulillah sekarang KTC di malam hari sudah steril dari ternak. Tapi harapan kami pemilik ternak sadar untuk tidak mencoba menempatkan sapinya kalau tidak ada petugas lagi yang patroli,” imbuhnya. (bug)


