Dompu (Suara NTB) – Desa Soritatanga Kecamatan Pekat termasuk daerah dengan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Dompu. PT Sukses Mantap Sejahtera (SMS), perusahaan perkebunan tebu yang memproduksi gula Tambora berada di Desa Soritatanga dan diminta ikut berkontribusi membantu pemerintah dalam mengurangi kemiskinan ekstrem.

Permintaan itu disampaikan langsung Wakil Bupati Dompu, Syirajuddin, SH pada rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan Kabupaten Dompu di aula Bappeda dan Litbang Kabupaten Dompu, Senin, 8 September 2025 “PT SMS berada di Desa Soritatanga dan menjadi salah satu desa dengan kemiskinan ekstrem tertinggi di Kabupaten Dompu. PT SMS harus memberikan kontribusi nyata untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Desa Soritatanga,” kata Syirajuddin.
Kontribusi ini, lanjut Syirajuddin, dalam bentuk program pemberdayaan dan pengembangan Masyarakat yang menjadi kewajiban perusahaan. Sejauh ini, program itu belum terlihat dan terdengar. “Tolong bantu pemerintah Kabupaten Dompu,” kata Syirajuddin.
Sementara dalam paparannya, menyampaikan, berdasarkan data terkini dari BPS Kabupaten Dompu kondisi Maret 2024 untuk kemiskinan di Kabupaten Dompu sebanyak 11,59 persen atau setara 32.080 jiwa. Dari jumlah itu, kemiskinan ekstremnya sebanyak 1,47 persen atau setara 3.641 jiwa.
Sesuai target RPJMD Kabupaten Dompu tahun 2025 ini menyisakan kemiskinan 11 pewrsen dan kemiskinan ekstrem 1 persen. Pada 2026 ditargetkan kemiskinan turun menjadi 10,5 persen dan kemiskinan ekstrim tinggal 0,50 persen. “Tahun 2027 difokuskan pada penghapusan kemiskinan ekstem,” ungkapnya.
Ada tiga pilar utama untuk merealisasikan target ini yaitu mengurangi beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan, meminimalisasi kantong-kantong kemiskinan. Itu dilakukan dengan 48 program penanggulangan kemiskinan dengan alokasi anggaran Rp163,7 miliar. Selain dari anggaran pemerintah, BUMN, BUMD, dan Baznas, peran swasta sangat diharapkan melalui program pemberdayaannya.
Pada rakor yang dihadiri oleh perwakilan PT SMS ini penyampaiannya, tahun 2025 ini Perusahaan menargetkan 500 ribu ton tebu yang diolah sebagai bahan baku memproduksi gula kristal. “Sampai saat ini baru 282 ribu ton tebu yang diolah,” katanya.
PT SMS mengembangkan pola kemitraan untuk menghasilkan tebu. Jika sebelumnya pola kemitraan dilakukan di wilayah Pekat, kini berkembang hingga di Labangka Sumbawa dan Piong Kabupaten Bima. Dengan pola kemitraan ini, tidak hanya memberi kesejahteraan bagi petani dari produksi tebunya, tapi juga membuka lapangan kerja untuk tenaga tebang.
“Tapi kelihatannya, warga sekitar kurang semangat untuk menjadi tenaga tebang, sehingga Perusahaan harus mencari tenaga tebang di NTB (luar Kabupaten Dompu), dan NTT,” katanya.
Sementara Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Dompu yang diwakili oleh Wakil Ketua 3, Drs Ilham H M Nasir menyampaikan, menjadi komitmen Baznas untuk membantu pemerintah dalam menangani fakir miskin. Yaitu melalui program pemberdayaan dan pendayagunaan. Pendayagunaan ini dengan membantu biaya hidup dan usahanya. “Kita targetkan 9 ribu fakir miskin yang dibantu, tapi realisasi sampai September ini ada 9.800an orang,” katanya.
Untuk program pemberdayaan, Baznas juga membantu gerobak dorong untuk warga miskin sebanyak 20 unit, dan 46 unit rumah layak huni. “Dua puluh unit rumah layak huni oleh Bupati diarahkan untuk Desa Soritatanga, dua unit di Kempo. Sisanya diarahkan untuk di Kecamatan Dompu dan Woja,” jelasnya.
Baznas Kabupaten Dompu juga langsung membantu 3 korban bencana kebakaran di Cempi Jaya Kecamatan Hu’u untuk Pembangunan rumahnya. Masing-masing korban diberikan Rp.25 juta yang diserahkan langsung oleh Bupati.
Penerimaan Baznas Kabupaten Dompu hingga saat ini sebanyak Rp5,7 miliar dari Zakar dan infak umat Islam. Akan ada tambahan dari zakat PT Bank NTB Syariah sebesar Rp500an juta dan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB sebesar Rp500-an juta. Sehingga mencapai Rp6 miliarlebih. “Untuk pengeluaran kami untuk fakir miskin Rp3 miliar lebih, dan untuk gerobak, rumah layak huni dan penanganan stunting ini sekitar Rp.2 M lebih,” katanya.
Sesuai undang – undang, Baznas hanya bisa menyisakan 20 persen dana umat di kasnya di akhir tahun. Tapi pada 2024 lalu, Baznas Dompu hanya menyisakan 7 persen dari total penerimaan. (ula)


