MESKI peringatan resmi dari BMKG terkait potensi banjir rob telah berakhir pada 13 September 2025. Pemerintah Kelurahan Tanjung Karang, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram, tetap melanjutkan kegiatan patroli di kawasan pesisir.
Langkah ini dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dini terhadap dampak cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi sewaktu-waktu. Sejak peringatan dini banjir rob diumumkan pada 7 September lalu, Kelurahan Tanjung Karang langsung membentuk Tim Siaga dan mendirikan posko koordinasi di halaman kantor lurah. Hingga kini, petugas dari BPBD, Dinas Sosial, Dinas PUPR, serta Satpol PP masih bersiaga di posko tersebut.
Lurah Tanjung Karang, H. Ahmad Gunawan, menegaskan bahwa meskipun peringatan telah berakhir, kegiatan patroli tetap berlanjut sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi bencana.
“Peringatannya memang sudah berakhir, tapi kegiatan patroli tetap kami lanjutkan. Apalagi ini wilayah pesisir, jadi kita tetap harus waspada,” ujarnya, Senin, 15 September 2025.
Ia menjelaskan, jadwal patroli oleh pihak kelurahan dilakukan mulai pagi hingga sore hari. Setelah itu, dilanjutkan oleh tim satgas dari BPBD yang berjaga pada malam hari. Titik patroli difokuskan pada kawasan rawan seperti Lingkungan Mapak dan sekitarnya. “Khusus malam hari, kawasan Mapak jadi perhatian karena lebih rawan saat air pasang,” jelasnya.
Terkait pembubaran Tim Siaga Banjir Rob, pihak kelurahan menyatakan masih menunggu instruksi resmi dari Wali Kota Mataram, H. Mohan Roliskana. Sampai saat ini, belum ada keputusan resmi mengenai waktu pembubaran tim.
“Kami masih menunggu petunjuk dari Pak Wali Kota. Untuk sementara, tim masih tetap aktif dan berjaga di posko,” tambah Ahmad Gunawan.
Adapun posko koordinasi yang berada di Halaman Kantor Lurah difungsikan untuk memantau perkembangan kondisi air laut. Kemudian menampung laporan warga, serta menjadi pusat informasi dan bantuan darurat jika sewaktu-waktu terjadi lonjakan air pasang atau bencana lainnya.
Langkah siaga ini mendapat apresiasi dari masyarakat. Khususnya warga pesisir yang merasa lebih aman dengan kehadiran petugas yang rutin melakukan patroli, meskipun potensi banjir rob tidak terjadi. (pan)


