Mataram (Suara NTB) – Kasus rabies akibat gigitan anjing di Kota Mataram, nihil ditemukan. Pengendalian keluar masuk hewan peliharaan diperketat, guna menghindari penularan.
Pejabat Otoritas Veteriner Dinas Pertanian Kota Mataram, Drh. M. Irfan Sobri menegaskan, kasus rabies di Kota Mataram dipastikan aman terkendali. Selama ini tidak ada laporan dari masyarakat terkena rabies akibat gigitan anjing. “Alhamdulillah, kita di Mataram masih aman. Tidak ada temuan kasus rabies,” kata Irfan dikonfirmasi pada, Senin, 22 September 2025.
Penyakit akibat gigitan anjing terkendali karena tingkat pemahaman masyarakat cukup tinggi. Artinya, jika mengalami gigitan langsung ke Puskesmas, rumah sakit atau tempat layanan kesehatan lainnya, untuk berobat.
Selain itu, layanan kesehatan di Ibukota Provinsi NTB, juga cepat dan dekat. Kasus cepat tertangani dengan baik oleh petugas kesehatan. “Kita bersyukurnya layanan kesehatan di Mataram sangat cepat dan dekat,” ujarnya.
Irfan mengatakan, penyakit rabies menular sangat cepat jika tidak segera tertangani. Risiko paling fatal akibat gigitan tersebut adalah meninggal dunia. Beberapa daerah warga meninggal karena terjangkit rabies.
Pihaknya secara rutin melakukan vaksinasi terhadap hewan peliharaan seperti anjing dan kucing. Tujuannya meminimalisir potensi tertular dari penyakit tersebut. “Hewan pembawa rabies adalah anjing, kucing, dan kera. Kasus paling banyak itu adalah gigitan anjing. Risiko paling besar adalah kematian jika tidak segera ditangani,” ujarnya.
Selain pemberian vaksinasi lanjutnya, lalu lintas hewan ternak yang masuk dan keluar dari Kota Mataram, juga harus diperketat. Hewan ternak yang keluar atau masuk harus dibekali sertifikat dan surat keterangan verteriner untuk menjaga kemungkinan hewan kesayangan terjangkit penyakit tertentu. (cem)


