spot_img
Senin, November 10, 2025
spot_img
BerandaEKONOMIDalam Tiga Bulan, Kepala DPMPTSP NTB Genjot Target Investasi Rp61,09 Triliun

Dalam Tiga Bulan, Kepala DPMPTSP NTB Genjot Target Investasi Rp61,09 Triliun


Mataram (suarantb.com) – Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Irnadi Kusuma menggenjot target investasi mencapai Rp61,09 triliun dalam tiga bulan.

Di triwulan kedua tahun 2025, realisasi investasi di NTB baru mencapai 47,16 persen, atau setara dengan Rp28,8 triliun. Pemprov harus mengejar Rp32,29 triliun untuk mencapai target yang diberikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atau Kementerian Investasi.

“Kita harus memastikan bahwa progress capaian target investasi yang dipercayakan kepada pemprov NTB pada tahun 2025 sebesar Rp61,09, triliun. Target ini dikolaborasikan dengan Pemkab/Kota agar bisa signifikan hingga akhir tahun ini,” ujar Irnadi, Rabu, 24 September 2025.

Untuk mencapai target tersebut, mantan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setda NTB itu mengaku akan melakukan berbagai upaya. Di antaranya dengan melakukan pemutakhiran data sekaligus pemetaan terhadap potensi investasi di NTB.

Menurutnya, selama ini data investasi di lingkup Pemprov NTB dan kabupaten/kota belum sinkron. Akibatnya, potensi investasi baru belum bisa dimaksimalkan.

“Masih banyak potensi-potensi baru yang perlu masuk dalam database potensi investasi NTB. Data ini sekaligus menjadi panduan bagi para calon investor baik dari luar maupun dalam negeri,” lanjutnya.

Pihaknya juga akan membentuk tim Satuan Tugas (Satgas) percepatan investasi. Hal ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini persoalan-persoalan investasi yang ada di daerah. Selain itu, untuk melakukan pengawasan maksimal terhadap investasi yang sedang berjalan di daerah.

“Termasuk yang sedang berproses perizinannya. Dengan demikian, iklim investasi di NTB tetap ideal dan menarik bagi para investor,” katanya.

DPMPTSP juga akan melakukan transformasi digitalisasi terhadap seluruh perizinan yang ada di NTB. Digitalisasi ini bertujuan untuk mempercepat pengurusan dan penertiban perizinan. Semua ini tetap menggunakan pendekatan teknis sesuai regulasi dan akuntabel.

Pemprov NTB, lanjut Irnadi, juga akan melakukan mediasi untuk menyelesaikan beberapa persoalan investasi di setiap kabupaten/kota di NTB.

KSB Menjadi Daerah Investasi Tertinggi, Kabupaten Bima Terendah

Realisasi investasi di triwulan kedua NTB menunjukkan daerah dengan realisasi investasi tertinggi adalah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang menyentuh Rp12 triliun atau setara 26,18 persen dengan Penanam Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 310 investor.

Kemudian ada Kabupaten Lombok Tengah mencapai 76,21 persen atau setara 76 persen dengan PMDN sebanyak 1.036 dan Penanam Modal Asing (PMA) sejumlah 32. Kemudian, Kabupaten Lombok Barat dengan total investasi senilai Rp590 miliar atau 39 persen. Dengan oleh PMDN mencapai 602 dan 2 investor asing.

Selanjutnya Kota Mataram senilai Rp366 miliar, Kabupaten Lombok Utara Rp202 miliar, Sumbawa Rp179 miliar, Dompu Rp116 miliar, Lombok Timur Rp95 miliar, Kota Bima Rp39 miliar, dan Kabupaten Bima Rp18 miliar.

Fenomena serupa terjadi selama semester pertama tahun 2025, KSB menjadi daerah dengan realisasi investasi tertinggi mencapai Rp20,72 triliun atau 45,02 persen, Kabupaten Lombok Tengah Rp4,50 triliun mencapai 150 persen, Kota Mataram Rp1,19 triliun, Lombok Barat Rp780 miliar.

Selanjutnya ada Sumbawa dengan realisasi investasi mencapai Rp472 miliar, Lombok Utara Rp451 miliar, Dompu Rp380 miliar, Lombok Timur Rp213 miliar, Kota Bima Rp54 miliar, dan Kabupaten Bima Rp23 miliar. (era)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO