Mataram (Suara NTB) – Pengusaha hotel di Kota Mataram merasakan dampak positif dari penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika pekan kemarin. Tingkat hunian atau okuvansi hotel mencapai 95 persen. Di satu sisi, hotel tidak menaikan harga kamar.
Ketua Asosiasi Hotel Mataram, I Made Adiyasa Kurniawan menyampaikan, secara umum tingkat hunian hotel selama penyelenggaraan MotoGP mencapai 90-95 persen. Akan tetapi, khusus hotel bintang empat tingkat huniannya mencapai 100 persen.
“Mereka sampai nanya ke grup apakah masih ada kamar kosong. Secara keseluruhan tanggal 4-5 Oktober hunian mencapai 95 persen,” sebutnya dikonfirmasi pada, Senin, 6 Oktober 2025.
Penuhnya hunian kamar hotel mendekati penyelenggaraan balap motor kelas dunia tersebut. Ia membandingkan penyelenggaraan tiga tahun sebelumnya, hunian hotel mencapai 100 persen H-3 balapan dimulai.
Di satu sisi, MotoGP membawa berkah bagi pengusaha akomodasi di Kota Mataram. Kondisi ini juga tidak terlepas dari hotel menjual harga kamar relatif murah dibandingkan sebelumnya. “Kalau sebelumnya harga mahal karena tingginya permintaan. Cuman harga kamar relatif lebih murah sekarang,” sebutnya.
Menurut Adiyasa, pengusaha hotel sebenarnya memiliki peluang menaikan harga kamar dua kali lipat sesuai dengan peraturan gubernur. Tetapi pengusaha hotel tidak melakukan hal tersebut, karena berbagai pertimbangan.
Ia mengakui, penyelenggaraan MotoGP di tahun 2022, harga kamar hotel gila-gilaan. Hal ini terjadi karena agen memesan lebih dahulu kemudian menjual empat kali lipat ke pelanggan.
Saat ini, pelanggan langsung memesan kamar ke hotel secara langsung tanpa ada perantara. “Kalau sekarang mereka direct ke hotel untuk pesean kamar. Dulu ada permainan karena agen memesan dulu,” ujarnya.
Tingkat hunian hotel ini, diharapkan tetap stabil sehingga memberikan dampak positif pengusaha hotel di Kota Mataram. Pemerintah diharapkan memperbanyak penyelenggaraan kegiatan baik skala nasional maupun internasional. (cem)
