spot_img
Senin, November 17, 2025
spot_img
BerandaBREAKING NEWSMassa Keluarga Brigadir Esco Diduga Rusak Rumah Tersangka R

Massa Keluarga Brigadir Esco Diduga Rusak Rumah Tersangka R

Giri Menang (suarantb.com) – Massa dari keluarga besar almarhum Brigadir Esco Paska Rely diduga merusak rumah tersangka R di Dusun Nyiur Lembang Desa Nyiur Lembang Kecamatan Lembar pada Rabu (8/10/2025) sekitar pukul 17.30 Wita. Selain rumah R, massa juga merusak rumah kerabat R.

Pemicu utama kemarahan massa adalah belum adanya tersangka lain. Pasalnya, sebelumnya pihak kepolisian menyampaikan ke pihak keluarga dan kuasa hukum akan segera menetapkan tersangka lain dugaan pembunuhan Brigadir Esco. Ketegangan memuncak sekitar pukul 17.30 Wita, saat ratusan massa bergerak menuju lokasi yang menjadi pusat kasus.

Informasi yang diserap media, ratusan keluarga Brigadir Esco datang ke lokasi menggunakan puluhan kendaraan bak terbuka dan truk. Tiba di gang masuk ke rumah tersangka R, massa sempat dihadang oleh Kades Jembatan Gantung Suhaimi, dan beberapa warga. Ia bermaksud meminta agar tidak melakukan aksi perusakan. Namun banyaknya massa tak mampu dibendung hingga akhirnya massa masuk merusak rumah tersangka.

Pagar tembok rumah tampak roboh. Jendela dan kursi juga tak luput dari perusakan. Bagian dalam rumah R tampak rusak berantakan. Begitu pula atap serambi depan rumah roboh. Tak puas merusak rumah R, rumah nenek R pun menjadi sasaran.

Rumah dan kendaraan motor milik keluarga R pun ludes dirusak massa. Setelah merusak rumah R dan neneknya, massa mencari saksi yang dianggap ikut terlibat ke Polres. Sebab info yang diperoleh bahwa mereka mengamankan diri ke sana.

Keluarga Brigadir Esco Kecewa

Miase alias Amaq Kake, kakek dari Esco mengatakan bahwa aksi massa tersebut bukanlah tanpa alasan. Miase menjelaskan bahwa api kemarahan masyarakat telah tersulut sejak ditemukannya indikasi kelalaian dalam proses hukum.

Meskipun satu tersangka sudah ditahan, masyarakat merasa tidak puas. Inilah yang menjadi tuntutan utama massa. “Masyarakat (merasa) tidak puas,” tegasnya.

Kekecewaan ini, menurut Miase, telah mencapai titik didih di mana masyarakat memutuskan untuk bertindak di luar jalur resmi. “Kekecewaan berat, memang sangat kecewa orang-orang ini. Jadi kalau begini lalainya kepolisian, ambil tindakan kita sendiri sudah. Itulah inisiatifnya masyarakat banyak yang ada di sana,” jelasnya.

Selain menuntut penahanan, masyarakat juga mempertanyakan keberadaan para saksi meninggalnya Brigadir Esco. Keluarga Brigadir Esco berharap kini sepenuhnya tertumpu pada tindakan cepat kepolisian.

Kades dan Polisi Sempat Menghadang

Sementara itu, Kepala Desa Jembatan Gantung Lembar, Suhaimi mengaku bahwa warga Bonjeruk Loteng datang sekitar pukul 17.30 Wita. Dirinya bersama polisi sempat menghadang dan mencoba memberi penjelasan kepada warga Loteng. Namun karena amarah warga, ia tidak bisa membendung. “Saya sempat berusaha menghadang dan memberi penjelasan, namun tidak bisa. Bahkan saya sampai jatuh akibat terdorong,” ungkapnya.

Akibat kejadian itu, dua rumah dirusak warga yakni rumah tersangka R dan satu rumah lagi yang diduga tersangka R sempat tinggal di sana.

Kapolres Lobar AKBP Yasmara Harahap bersama jajaran turun ke lokasi untuk mengamankan situasi. Ia sempat memberikan penjelasan kepada keluarga korban perihal penanganan kasus Brigadir Esco.

Kapolres menerangkan pada massa, kalau saksi mengamankan diri ke polres, sebab statusnya masih dalam penyidikan, belum sebagai tersangka. Menurutnya, ada proses dalam penanganan perkara kaitan dengan penetapan tersangka dan penahanan. “Itu prosesnya ada,” imbuhnya.

Kapolres pun mengimbau agar massa pulang ke rumah agar situasi kondusif. (her)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -







VIDEO