spot_img
Senin, November 17, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWASumbawa Hanya Siapkan Anggaran Rp25 Juta Tangani Kekeringan

Sumbawa Hanya Siapkan Anggaran Rp25 Juta Tangani Kekeringan

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbawa mengaku hanya diberikan anggaran sebesar Rp25 juta dari jumlah kebutuhan Rp105 juta dalam upaya penanganan status tanggap darurat kekeringan. Status tanggap darurat kekeringan berlaku selama 37 hari di 12 kecamatan di Sumbawa.

“Anggaran tersebut sudah kita usulkan, tetapi dari kebutuhan kami hanya diberikan Rp25 juta tentu jumlah tersebut belum cukup karena ada 12 kecamatan yang akan kita tangani,” Kata kepala Pelaksana BPBD Sumbawa, Muhammad Nurhidayat kepada Suara NTB, Kamis, 16 Oktober 2025. Uang yang tersedia saat ini diprediksi akan habis dalam minggu ini karena hanya 40 tangki saja. Pihaknya pun telah melakukan pendistribusian air bersih di dua kecamatan yakni Lape dan Alas yang menjadi lokasi terparah.

“Itu baru dua kecamatan saja yang kita tangani belum lagi kecamatan lain, sehingga anggaran yang kami butuhkan untuk penanganan kekeringan masih cukup besar,” ucapnya.

Dayat melanjutkan, berdasarkan data yang sudah masuk saat ini ada sekitar 12 kecamatan dengan 29 desa serta 73 dusun. Sementara untuk jumlah Kepala Keluarga (KK) yang terdampak mencapai 8.723 atau sebanyak 34.807 jiwa.

“Data-data tersebut sudah kita tetapkan dalam SK tanggap darurat kekeringan dan baru dua kecamatan yang bisa kita tangani sisanya masih menunggu anggaran,” ujarnya.

Disinggung terkait lokasi kekeringan terparah, Dayat menyebutkan kecamatan Lape menjadi lokasi yang sangat parah. Karena hampir semua desa terdampak kekeringan bahkan air yang ada di sumur masyarakat tidak bisa dimanfaatkan.

“Lape yang paling parah kekeringannya, karena tidak ada sumber air yang bisa dimanfaatkan. Kalau pun ada sumur warga yang ada airnya tetapi sangat tidak layak konsumsi,” tambahnya.

Siklus musim kemarau ini hampir terjadi setiap tahun dan pola antisipasi juga sudah disiapkan oleh pemerintah. Hanya saja untuk sementara ini pihaknya baru sebatas mendata untuk pendistribusian air bersih karena anggarannya belum tersedia.

“Memang sudah ada 29 desa yang sudah meminta distribusi air bersih, kami juga masih terus melakukan pemantauan untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,” tukasnya. (ils)

IKLAN








RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO