Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Komunikasi Informatika Statistika dan Persandian (Kominfotik Sandi) Sumbawa, mencatat sedikitnya ada lima dusun yang masih mengalami blankspot atau tidak ada sinyal internet. Kelima dusun itu tersebar di tiga desa.
“Jadi, hasil pemetaan per Maret 2025, kami masih memiliki lima lokasi titik blank spot, di samping sejumlah titik lemah sinyal,” kata Kabid Teknologi Informatika Dinas Kominfotik Sandi Sumbawa, Heri Kusmanto, kepada wartawan, Jumat, 17 Oktober 2025.
Kondisi ini menempatkan Sumbawa sebagai salah satu daerah yang menjadi fokus utama dalam agenda transformasi digital NTB. Meski demikian, secara administrasi hampir semua desa sudah terjangkau, hanya kantong-kantong masyarakat di pelosok masih terisolasi secara digital.
“Masih ada titik lemah sinyal di wilayah Sumbawa. Data ini telah kami sampaikan dalam rapat agar segera disampaikan ke Kementerian,” ucapnya.
Ia melanjutkan, beberapa dusun yang menjadi perhatian serius karena kondisi blankspot yakni Dusun Senawang A, Desa Senawang, Dusun Tengkelak Desa Mungkin Kecamatan Orong Telu. Dusun Batu Tala, Desa Bao Desa, Dusun Sampar Kuang Rea dan Dusun Tanah Smea di desa Batu Rotok, Kecamatan Batulanteh.
“Kalau kita mengharapkan operator seluler (membangun) tidak layak secara bisnis, maka harus BAKTI. Masalahnya, kita berharap adanya pembangunan baru,” tambahnya.
Diakuinya, persoalan ketersediaan jaringan telekomunikasi saat ini menjadi hal yang sangat penting. Pihaknya akan tetap berupaya maksimal untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan cara berkoordinasi dengan Kementerian Kominfo.
“Di tahun 2024 kita diberikan 103 titik untuk akses internet dan saat ini sudah mulai beroperasi, kami juga akan terus berusaha di tahun 2025 untuk mendapatkan program yang sama, ” ujarnya.
Masalah jaringan telekomunikasi lanjutnya menjadi prioritas untuk diselesaikan pemerintah. Sehingga tidak ada masalah dengan gangguan telekomunikasi di seluruh wilayah karena pada prinsipnya jika jaringan telekomunikasi aman maka tidak akan ada masalah dalam penyampaian informasi.
“Ketersediaan jaringan telekomunikasi menjadi prioritas kami untuk dituntaskan sehingga pelayanan kepada masyarakat semakin maksimal,” tukasnya. (ils)

