Taliwang (Suara NTB) – Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Agus Purnawan mengungkap angka penurunan stunting (tengkes) pada anak saat ini mulai berjalan statis.
Mengacu pada data terbaru berdasarkan hasil penimbangan bulanan yang tercatat pada ePPBGM, Agus menyebut, di bulan Agustus 2025 angka stunting KSB berada di posisi 6,9 persen atau 690 anak. Angka itu meski terus bergerak turun dari setiap bulannya, tetapi jumlah berkurangnya tidak terlalu tinggi. “Jadi bisa dibilang cenderung statis angkanya,” katanya, Rabu, 22 Oktober 2025.
Menurut Agus, pola penanganan stunting yang dilaksanakan oleh pemerintah KSB dengan dibantu berbagai pihak selama ini sudah sangat efektif. Namun ada satu hal yang menyebabkan angka penurunan terlihat lambat dan cenderung statis. Hal itu dikarenakan dinamisnya migrasi masyarakat yang keluar masuk ke KSB.
Ia menuturkan, penambahan jumlah anak stunting setiap bulannya tidak sepenuhnya dipicu karena kelahiran baru atau kasus baru. Namun Agus mensinyalir turut dipicu oleh kedatangan warga baru dari luar daerah. Mereka yang memiliki anak-anak dalam kondisi stunting saat mendapat pelayanan Posyandu secara otomatis tercatat dalam data KSB.
“Padahal kalau mau jujur anak-anak kita setiap bulannya ada yang keluar dari status stunting. Tapi kemudian bertambah karena ada warga pendatang baru yang tercatat. Dan jumlahnya hampir sama,” bebernya seraya menyatakan, perlu ada formulasi tegas untuk pendataan anak stunting tersebut.
“Jadi misalnya si anak dari daerah lain itu boleh timbang di sini. Namun datanya tetap tercatat di daerah asalnya sehingga kita bisa hitung murninya, kita bisa turunkan angka stunting setiap bulannya berapa,” sambung Agus.
Selanjutnya ia menambahkan, upaya penurunan stunting ke depannya akan terus dijalankan secara maksimal. Keterlibatan semua pihak termasuk masyarakat menjadi syarat wajib. Mengingat dalam mencegah lahirnya anak-anak dalam kondisi stunting bukan dimulai dari sejak tahap kelahiran anak.
“Bicara penanganan stunting itu bahkan dimulai dari sebelum kehamilan. Ibu itu harus selalu makan makanan bergizi sejak awal kehamilan supaya nutrisi janinnya selalu terpenuhi,” imbuhnya. (bug)

