Selong (Suara NTB) – Ajang Sembalun Mountain Festival tahun ini mencatat sejarah baru di dunia sport tourism Lombok Timur (Lotim). Salah satu kegiatan paling unik dan menarik perhatian wisatawan adalah Porter Challenge, lomba khusus untuk porter yang menantang ketahanan fisik di medan perbukitan Sembalun.
Wakil Bupati Lotim, H. Muhammad Edwin Hadiwijata, menjelaskan penyelenggaraan Sembalun Mountain Festival merupakan inisiatif pertama yang menggabungkan konsep pariwisata dan olahraga. Salah satu acara utama yaitu Sembalun Marathon, yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan besar hasil kolaborasi pemuda Sembalun dengan personal event organizer dari Bandung dan Bali.
“Kita berharap tahun depan bisa digelar kembali, karena pola acaranya berbeda dari kegiatan sebelumnya. Selain menjadi ajang sport tourism, kegiatan ini juga memunculkan banyak UMKM lokal yang ikut berpartisipasi,” ujar Edwin.
Menurutnya, Pemkab Lotim mendukung penuh kegiatan ini sebagai bagian dari promosi wisata olahraga. Ia juga menambahkan ke depan, Sembalun akan menjadi salah satu lokasi cabang olahraga sepeda pada PON, di samping kegiatan HOKI yang juga akan digelar di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Lotim, drh. Asrul Sani, menyebutkan bahwa Sembalun Mountain Festival tidak hanya menghadirkan marathon, tetapi juga diisi dengan berbagai kegiatan seperti karnaval, pentas musik, dan lomba lari anak-anak sejauh 2 kilometer.
“Untuk lari maraton utama, jumlah peserta mencapai 750 orang dari 18 negara. Ini menunjukkan minat internasional yang tinggi terhadap Sembalun sebagai destinasi wisata olahraga,” jelasnya.
Sementara itu, kegiatan Porter Challenge menjadi sorotan tersendiri. Sebanyak 50 porter dari kawasan Sembalun berpartisipasi dalam lomba ini. Mereka beradu cepat di Bukit Pergasingan sejauh 4 kilometer sambil membawa beban seperti saat menjalankan tugas sebenarnya di jalur pendakian Rinjani.
Lomba ini dibagi menjadi beberapa kategori dengan lima pemenang terbaik yang memperoleh hadiah jutaan rupiah. Dari ajang ini diharapkan akan lahir bibit-bibit atlet lari berbakat dari kalangan porter lokal.
“Kegiatan ini bukan hanya seru dan unik, tetapi juga bisa menjadi sarana memasyarakatkan olahraga dan memperkuat potensi wisata. Ke depan, kita ingin menjadikannya agenda tahunan, sekaligus membangun kesadaran menjaga lingkungan, terutama pengelolaan sampah di kawasan Rinjani,” tambah Asrul.
Dengan semakin banyaknya kegiatan wisata olahraga di Sembalun, pemerintah daerah optimis dampaknya akan semakin besar terhadap ekonomi masyarakat lokal dan kelestarian alam kawasan Gunung Rinjani yang menjadi ikon wisata Lotim. (rus)

