Mataram (Suara NTB) – Rencana pemberian insentif bagi guru honorer yang mengurus makanan bergizi gratis (MBG) di satuan pendidikan belum terealisasi. Dinas Pendidikan masih menunggu petunjuk pelaksanaan (Juklak) dan petunjuk teknis (Juknis) dari pemerintah pusat.
Pemberian insentif senilai Rp100 ribu per hari berdasarkan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif bagi Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Penerima Manfaat.
Insentif ini kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Mataram, Yusuf ditemui pada, Senin (27/10) menjadi tanggung jawab dari Badan Gizi Nasional. Artinya, kabupaten/kota hanya sebagai penerima manfaat dari kebijakan pemerintah pusat tersebut. ‘’Kita berharap sesuai dengan komentar dari Badan Gizi Nasional memberikan insentif bagi guru yang membantu mendistribusikan MBG di sekolah,” terangnya.
Insentif senilai Rp100 ribu tersebut dinilai, cukup besar bagi guru non aparatur sipil negara. Kebijakan ini akan membantu meningkatkan kesejahteraan guru honorer.
Meskipun telah dikeluarkan surat edaran, tetapi perlu diperkuat dengan petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis sebagai acuan untuk pelaksanaan di lapangan. “Iya, kita masih tunggu Juklak-Juknisnya dari pusat. Kalau Rp100 ribu sehari lumayan menambah pendapatan guru honorer,” terangnya.
Yusuf, juga Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi NTB menegaskan, pasca Juklak-Juknis keluar dari pemerintah pusat akan langsung disosialisasikan kepada satuan pendidikan. Tujuannya agar sekolah mengetahui hak dan tanggung jawabnya dalam melaksanakan program tersebut. (cem)
