spot_img
Rabu, November 12, 2025
spot_img
BerandaNTBDOMPUMaksimalkan Potensi PAD, Bapenda Dompu Lakukan Pendataan Potensi untuk Dimaksimalkan

Maksimalkan Potensi PAD, Bapenda Dompu Lakukan Pendataan Potensi untuk Dimaksimalkan

Dompu (suarantb.com) – Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Dompu kini intens melakukan pendataan potensi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendataan ini semakin diintenskan setelah pemerintah mendorong pemerintah daerah (Pemda) lebih mandiri dalam membuat perencanaan dan belanja untuk Pembangunan daerahnya melalui pemangkasan dana Transfer Ke Daerah (TKD) tahun 2026.

“Saat ini kita sedang intens melakukan pendataan terhadap potensi PAD kita di masing-masing OPD untuk dimaksimalkan kedepan. Dari beberapa potensi yang ada, pajak MBLB (Mineral Bukan Logam dan Batuan) dan sarang burung wallet akan kita maksimalkan kedepan,” kata Kepala bidang Penagihan dan Pengendalian Pendapatan pada Bapenda Kabupaten Dompu, Joni Ardiansyah, SE., Senin (27/10/2025) siang.

Dua potensi ini, lanjut Ardiansyah, masih bisa dimaksimalkan ke depan. Termasuk menerapkan kebijakan parkir berlangganan untuk menekan kebocoran, serta mendorong kendaraan yang beroperasi di Kabupaten Dompu agar menggunakan nomor plat lokal Kabupaten Dompu. Karena pajak kendaraannya akan kembali ke daerah sesuai plat kendaraan. “Ini yang sedang kita tunggu regulasinya dari Dinas Perhubungan selaku dinas teknisnya,” ungkap Joni Ardiansyah.

Joni Ardiansyah mengakui, kebijakan nasional yang membatasi TKD untuk tahun anggaran 2026 sangat dirasakan dampaknya bagi daerah miskin PAD seperti Kabupaten Dompu. Apalagi pengurangan itu mencapai Rp199 miliar lebih.

“Mau ndak mau, kita harus memaksimalkan potensi PAD yang ada dan mengalokasikan anggaran yang terbatas pada pos anggaran yang dapat memberi daya ungkit bagi Pembangunan dan kesejahteraan rakyat,” katanya.

Pengeporasionalan kembali PT Sumbawa Timur Mining (STM) ke tahap studi kelayakan mulai 2026, disambut positif Joni Ardiansyah. Akibat kebijakan STM yang menerapkan kebijakan slow down selama 2025 berdampak pada hilangnya PAD bagi Kabupaten Dompu hingga Rp1 miliar lebih dari pajak hotel dan restoran.

“Kembali normanya aktivitas STM menjadi angin baik bagi Pembangunan Kabupaten Dompu, tentu akan berdampak pada PAD kita. Di sana ada banyak potensi PAD yang bisa dimaksimalkan,” ungkapnya. (ula)

IKLAN











RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO