spot_img
Jumat, November 7, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWASumbawa Siapkan 2 Juta Bibit Pohon untuk Selamatkan Hutan

Sumbawa Siapkan 2 Juta Bibit Pohon untuk Selamatkan Hutan

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Pemkab Sumbawa, menyiapkan 2 juta bibit yang diperuntukkan bagi masyarakat untuk menghijaukan kembali dengan tiga tanaman utama kemiri, kopi dan sengon untuk menekan terjadinya kerusakan hutan yang terjadi.

“Bibit sengon sudah siap dan pabriknya ada di Sumbawa termasuk kemiri juga sudah banyak CSR dari perusahaan yang membantu bibit kopi juga demikian. InsyaAllah jika itu sudah kita lakukan maka Sumbawa lestari terwujud,” kata Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarifuddin Jarot, Rabu, 29 Oktober 2025 malam.

Bibit yang tersedia tersebut, lanjut Jarot nantinya akan diserahkan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mulai melakukan penanaman. Bahkan ASN diwajibkan untuk menanam satu pohon di mana pun itu, baik di kantor, rumah, maupun di sekolah.

“Kami berikan bibit gratis tinggal saat ini masyarakat tinggal mengambil bibit yang disiapkan pemerintah untuk mulai melakukan penanaman,” ujarnya.

Selain ASN lanjut, para siswa mulai dari tingkat sekolah dasar (SD) hingga SMA untuk menanam satu pohon. Bahkan kalau sudah tidak ada tempat di sekolah maka bibit ini bisa bisa ditanam di lokasi mana pun dan harus tumbuh.

“Bibit yang kita berikan ini memiliki nilai ekonomis tinngi, kalau kemiri ketika kami hitung satu pohon satu juta dan bisa dipanen 6 tahun dikalikan 150 pohon maka akan menghasilkan sekitar Rp150 juta yang bisa dinikmati sampai anak cucu,” ucapnya.

Termasuk juga untuk bibit sengon juga sangat menghasilkan. Bahkan saat ini pemerintah sudah menyiapkan 1 juta pohon dan akan dibagikan secara gratis ke masyarakat termasuk pokir-pokir dewan juga dibuka untuk menanam pohon bagi konstituennya.

“Ini merupakan program utama kami, sehingga kami bermimpi dalam lima tahun ke depan hutan Sumbawa dalam kondisi aman, terjaga dan hijau kembali,” tambahnya.

Selain memberikan bibit kepada masyarakat, pemerintah juga sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) perlindungan dan pengamanan untuk menekan terjadinya kerusakan hutan terutama di beberapa wilayah yang masuk dalam kategori kritis.

“Kondisi hutan Sumbawa saat ini sudah sangat memprihatinkan, sehingga adanya satgas ini kami berharap hutan-hutan ini bisa terjaga terutama daerah yang menjadi sumber mata air,” kata Jarot.

Haji Jarot menegaskan, hutan merupakan sumber kehidupan yang tak tergantikan, terutama dalam menjaga ketersediaan air. Terlebih hutan saat ini kian memprihatinkan yang berdampak pada berkurangnya debit air sungai.

“Dulu, sepanjang jalan sungai selalu mengalir airnya meski musim kemarau. Sekarang, saat musim hujan pun air sungai sudah habis dan yang paling parah banjir,” ujarnya.

Menurut Jarot, pembentukan Satgas ini adalah langkah strategis untuk memutus rantai kerusakan hutan yang berujung pada banjir bandang dan krisis lingkungan. Ia juga menekankan pentingnya pendekatan persuasif dalam penertiban, agar masyarakat dan pengusaha tetap bisa mencari nafkah tanpa merusak hutan lindung.

“Pemerintah tidak melarang asal ada izin dan dokumen lengkap, serta tidak menebang kayu di kawasan terlarang. Mari kita lakukan komunikasi yang baik, InsyaAllah masyarakat bisa menerima,” tambahnya.

Sebagai bentuk pengawasan yang lebih transparan, Jarot juga mengumumkan rencana peluncuran hotline call center ‘Lapor Hutan’. Call center tersebut bisa digunakan masyarakat untuk melaporkan langsung jika terjadi pelanggaran di lapangan.

“Sinergi Forkopimda, camat, desa, dan masyarakat, kita bisa menjaga hutan yang masih tersisa. Mari jadikan Sumbawa sebagai daerah yang diberkahi Allah, dengan hutan yang tetap hijau dan lestari,” tukasnya. (ils)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO