spot_img
Senin, November 10, 2025
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMJalan Lingkungan di Bugis Ambles Diterjang Gelombang Pasang

Jalan Lingkungan di Bugis Ambles Diterjang Gelombang Pasang

Mataram (Suara NTB) – Gelombang pasang dengan ketinggian diperkirakan mencapai 4-5 meter pada, Kamis, , 31 Oktober 2025 malam menerjang pemukiman warga di Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Jalan lingkungan di Bugis ambles mencapai 15-20 meter.

Lurah Bintaro Rudi Herlambang menjelaskan, gelombang pasang terjadi sekitar pukul 23.00 WITA pada, Kamis, 30 Oktober 2025. Ketinggian gelombang diperkirakan mencapai 4-5 meter menerjang pemukiman warga di Lingkungan Bugis. Bencana alam tahunan mengakibatkan jalan lingkungan di RT 03 dan RT 03 amblas mencapai 15-20 meter.

“Kejadiannya tadi malam (kemarin malam,red). Petugas turun melakukan pemantauan dan membantu warga,” terang Rudi dikonfirmasi pada, Jumat, 31 Oktober 2025.

Gelombang pasang masuk ke pemukiman warga. Akan tetapi, tidak ada kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana alam itu. Rudy mengakui, batu bolder yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Mataram dan Balai Besar Wilayah Sungai, cukup efektif mengurangi risiko gelombang pasang.

Namun demikian, pemasangan batu bolder sepanjang 200 meter tidak berlanjut sehingga menimbulkan kerusakan fasilitas umum. “Kalau air laut tidak terlalu parah masuk ke rumah warga. Jalan yang ambles di lokasi akan dipasang batu bolder,” katanya.

Warga setempat tidak ada yang dievakuasi. Mitigasi jangka pendek akan dibangun tanggul sementara menggunakan geobag di RT 03 dan RT 04 Lingkungan Bugis. Kantong geotextile ini sangat kuat dan cukup efektif menahan terjangan gelombang.

Rudy menambahkan, posko bencana telah dibangun di Kantor Lurah Bintaro. Petugas diminta siaga mengantisipasi potensi gelombang pasang. Kendati demikian, masyarakat diimbau berhati-hati, terutama nelayan agar tidak turun melaut. Nelayan diminta menambatkan perahu di lokasi yang aman seperti di Sungai Meninting atau Pantai Senggigi. “Kita minta untuk mencari tempat yang aman untuk menambatkan perahu,” ujarnya.

Bagaimana dengan pemasangan batu bolder 200 meter? Rudy menegaskan, kewenangan pemasangan batu bolder berada di Dinas PUPR Kota Mataram berkoordinasi dengan BWS Nusa Tenggara I. Perwakilan BWS NT I bersama BPBD Kota Mataram, turun mengecek ke lokasi kejadian. “Tadi (kemarin,red) Plt. Kalak BPBD dan BWS turun mengecek ke lapangan,” katanya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Ahmad Muzaki dikonfirmasi enggan memberikan komentar apapun terkait penanganan gelombang pasang di pesisir Pantai Ampenan. Pesan what’sApp yang dikirim ke nomor pribadinya hanya dibaca saja. (cem)

IKLAN










RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO