spot_img
Senin, November 17, 2025
spot_img
BerandaEKONOMITransaksi Pasar Modal NTB Naik Jadi Rp1,3 Triliun per Bulan

Transaksi Pasar Modal NTB Naik Jadi Rp1,3 Triliun per Bulan

Mataram (Suara NTB) – Aktivitas transaksi pasar modal masyarakat NTB melonjak signifikan. Dalam beberapa bulan terakhir, transaksi pasar modal di NTB tercatat meningkat hingga Rp1,3 triliun, jauh di atas rerata sebelumnya sebesar Rp500–600 miliar per bulan.

Hal ini diungkapkan Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana di Mataram, Selasa, 4 November 2025.

Menurutnya, Ngurah menegaskan, kesadaran masyarakat NTB terhadap investasi pasar modal semakin meningkat. Hal ini terlihat dari bertambahnya jumlah investor serta meningkatnya aktivitas transaksi dalam beberapa tahun terakhir.

“Kolaborasi antara minat masyarakat yang makin tinggi dan edukasi berkelanjutan dari BEI menjadi kombinasi yang saling mendukung,” katanya.
Selain saham, instrumen yang diminati di NTB antara lain reksadana dan Surat Berharga Negara (SBN). Penyebaran investor pun semakin luas, tidak hanya berbasis di NTB namun hingga ke luar daerah.

Ia menyebut kenaikan minat masyarakat bermain di pasar modal diantaranya juga dipicu pergerakan IHSG yang mencapai rekor tertinggi serta tren perpindahan dana masyarakat dari simpanan perbankan ke produk pasar modal.

Menurut Ngurah Putra Sandiana, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa bulan terakhir bergerak positif dan sempat menyentuh all time high di level 8.200. Pergerakan IHSG itu mencerminkan kondisi pasar modal yang cepat merespon situasi dan kebijakan ekonomi nasional pada pemerintahan baru.

“Pasar modal merupakan leading indicator yang paling cepat merespons informasi atau kebijakan. Ketika IHSG naik ke 8.200, transaksi pasar juga langsung meningkat termasuk kapitalisasi pasar,” ujarnya.

Kenaikan transaksi Rp1,3 triliun itu, lanjut Ngurah, juga dipicu adanya penurunan suku bunga acuan BI yang berdampak pada turunnya suku bunga perbankan. Kondisi tersebut membuat masyarakat mengalihkan dana dari tabungan atau deposito ke produk pasar modal, terutama reksadana.

Investor memilih instrumen tersebut karena lebih potensial memberikan keuntungan. Reksadana pasar uang dikelola oleh fund manager yang mampu menempatkan dana pada instrumen yang lebih optimal.

Dengan tren kenaikan transaksi yang kini mencapai rata-rata Rp1,3 triliun per bulan, Ngurah optimistis prospek pasar modal NTB akan semakin cerah. BEI NTB menurutnya terus menggencarkan edukasi ke seluruh golongan masyarakat, termasuk generasi muda, agar semakin banyak yang terlibat dalam investasi yang sehat dan legal.

“Kami terus dorong literasi dan edukasi agar masyarakat memahami risiko dan manfaat berinvestasi di pasar modal,” tandasnya. (bul)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -







VIDEO