Selong (Suara NTB)-Petani disarankan melakukan efisiensi penggunaan air untuk lahan pertanian. Jumlah debit air di Bendungan Pandanduri saat ini 26 juta meter kubik. Namun, jumlah tersebut terus menurun. Sementara selama beberapa hari ini tidak pernah turun hujan.Hal ini disampaikan Koordinator Wilayah I Bendungan Pandanduri, Pamungkas Karyadi saat ditemui di kantornya kemarin.Dia menyebutkan, kuota bendungan seluas 315 ha tersebut saat ini mencapai 27 Juta meter kubik. Sejauh ini sudah berkurang 1 juta meter kubik. Setiap hari jumlah air terus berkurang.
Melihat luas kawasan yang diairi bendungan 5 ribu ha, diyakini dengan stok yang ada masih mencukupi. Saat ini air dari Bendungan Pandanduri ini keluar sebesar 2,5 meter kubik per detik. Jika kawasan lahan yang diairi meluas, maka akan lebih banyak membutuhkan air. “Sekarang ini kapasitasnya untuk 5 ribu ha, tapi katanya bisa untuk 9 ribu ha,” ungkapnya.
Pihak Bendungan Pandanduri tidak bisa sembarangan mengeluarkan air. Jumlah debit yang dikeluarkan dari bendungan merupakan keputusan Kepala BWS sesuai dengan permintaan dari pengamat pengairan. Karenanya prosedur permohonan air ini tdak bisa langsung dari petani ke bendungan. Tapi harus lewat juru pintu air yang meminta ke pengamat.
Wilayah pengairan seluas 5 ribu ha diairi air Bendungan Pandanduri ini diatur lewat 12 juru pintu. Jumlah air yang tersedia di bendungan saat ini diakui cukup untuk musim tanam ketiga. Namun diingatkan, semua yang ada bendungan saat ini bisa dikeluarkan. “Harus ada tersisa 2 juta meter kubik yang tidak boleh dipakai,” ungkapnya.
Selain itu, diketahui air Bendungan Pandanduri ini ada 50 liter per detik untuk kebutuhan air baku. Meski jumlahnya sangat kecil, namun ini tetap diprioritaskan, karena menyangkut hajat hidup masyarakat. “Jumlah air baku ini sangat kecil,” demikian paparnya.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Dinas Pertanian Lotim Darajata menyarankan petani menggunakan air dengan baik. Air irigasi teknis Bendungan Pandanduri belum bisa mengairi seluruh lahan di wilayah Lotim bagian selatan. Karenanya, dalam upaya memenuhi air pemerintah melakukan beberapa upaya, termasuk pengadaan pompa.
Distan Lotim melakukan program irigasi perpompaan untuk mendukung program perluasan areal tanaman padi. Perluasan intensitas tanam merupakan program prioritas pemerintah pusat. Terutama di wilayah selatan yang belum bisa memanfaatkan air Pandanduri.
Perluasan areal tanam padi di Lotim ditargetkan 2.500 hektar. Program perluasan tanam padi ini merupakan program pertama kali di seluruh Indonesia. Hal ini dimaksudkan meningkatkan produksi pangan dan jaga ketahanan pangan. (rus)