Mataram (Suara NTB) – Rencana pengisian jabatan eselon II atau setingkat pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kota Mataram, terkendala lantaran pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Kementerian Dalam Negeri belum mengeluarkan rekomendasi rotasi atau mutasi jabatan.
Sekretaris Daerah Kota Mataram, Lalu Alwan Basri mengakui, rekomendasi atau izin mutasi dan rotasi jabatan pimpinan organisasi perangkat daerah belum keluar dari Kementerian Dalam Negeri. Skenario awal adalah pasca pengukuhan atau pelantikan kepala dinas kependudukan dan pencatatan sipil (Dukcapil) akan diajukan kembali izin untuk pergeseran pejabat. “Belum kita terima izin. Dukcapil saja belum ada kita terima,” pungkasnya.
Alwan tidak memungkiri belum dilakukan pergeseran pejabat karena terkendala pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024. Oleh karena itu, pihaknya hanya bisa menunggu proses di pusat sembari menyukseskan pelaksanaan pemilihan walikota dan wakil walikota. “Iya, kita tunggu saja,” timpalnya.
Tiga pejabat telah mengikuti uji kelayakan dan kepatutan dari Direktorat Jenderal Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri. Yakni, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Mataram, Miftahurrahman. Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, H. Amiruddin dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Mataram, Dr. H. Mansur.
Disinggung mengenai Dr. Mansur yang berpeluang mengisi jabatan Kadis Dukcapil. Sekda menjawab secara normatif bahwa ketiga pejabat memiliki peluang sama untuk menduduki posisi tertentu. Kewenangan penunjukan Kadis Dukcapil berada di pemerintah pusat. “Semua punya yang sama,” jawabnya.
Diketahui, jabatan eselon II lainnya yang kosong adalah, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Kepala Badan Keuangan Daerah, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Sekretaris DPRD Kota Mataram, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah serta tercatat 1 Oktober atau pekan depan jabatan Kepala Dinas Pertanian Kota Mataram juga akan kosong lantaran Drs. H. Muhammad Saleh akan menjalani masa purnatugas alias pensiun. (cem)
