Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Kelautan Perikanan (Dislutkan) Sumbawa, mencatat sedikitnya sekitar 370 hektare lahan potensial untuk tambak garam belum tergarap dari total keseluruhan seluas 545 hektare yang tersebar di sejumlah kecamatan.
“Jadi, saat ini yang sudah tergarap baru 270 hektare dengan potensi produksi mencapai 3. 135.00 ton yang tercatat hingga bulan November dan berpotensi akan terus bertambah, ” kata kepala Dinas Lutkan Sumbawa, Rahmat Hidayat kepada Suara NTB, Selasa, 22 Oktober 2024.
Terhadap lahan potensial tersebut, pemerintah terus berupaya untuk mendorong kelompok untuk memanfaatkan potensi tersebut. Selain itu, pihaknya juga akan mencari investor yang akan mengelola potensi tersebut untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Kami akan terus berupaya mencari pengelola lahan potensial untuk tambak garam tersebut sehingga bisa memberikan manfaat bagi daerah,” ucapnya.
Dia pun merincikan, berdasarkan data yang dihimpun saat ini ada beberapa lokasi yang saat ini tergarap yakni di Labuhan Bajo kecamatan Utan seluas 12 hektare. Desa Labuhan Kuris 20 hektare kecamatan Lape, Kecamatan Tarano di Labuhan Bontong 63 hektare.
“Di kecamatan Plampang ada seluas 80 hektare yang dikelola oleh CV Sira Kristal Nusantara dengan jumlah pelaku usaha mencapai 145 orang,” tambahnya.
Rahmat pun memastikan akan mencari jalan keluar terbaik terkait pemasaran garam lokal yang dikeluhkan petani garam saat ini. Salah satu nya segera berkoordinasi dengan dinas terkait (Dikoperindag dan UMKM) untuk melakukan identifikasi kebutuhan garam terlebih dahulu di Kabupaten Sumbawa.
“Kami akan segera berkoordinasi dengan dinas Koperindag UMKM untuk mendata jumlah kebutuhan garam termasuk juga pasokan garam untuk Sumbawa darimana,” ucapnya.
Selain itu, pihaknya juga tengah berupaya untuk berupaya menjalin komunikasi dengan pimpinan daerah agar mendorong Aparatur Sipil Negara (ASN) bisa menjadi konsumen garam lokal Sumbawa. Apalagi garam ini kualitas nya bagus dan sudah beryodium.
“Kalau sudah kita sudah pakai garam lokal, tidak usah lagi kita pakai garam dari luar daerah karena kita sudah mampu dan itu akan menjadi komitmen kami,” tukasnya. (ils)