Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM- PTSP) Sumbawa, mencatat hingga triwulan ketiga tahun 2024 realisasi investasi baru di angka 51,67 persen dari target Rp1,7 triliun.
“Capaian realisasi investasi kita saat ini masih rendah, dan kami sedikit pesimis target itu akan tercapai di triwulan keempat nanti, ” kata kepala Dinas PMPTSP Sumbawa, melalui Analis penanaman modal Sudirman, kepada Suara NTB, Jumat, 1 November 2024.
Target tersebut diakuinya cukup berat untuk dicapai apalagi rata-rata perusahaan yang mengurus NIB skala besar sangat minim. Karena rata-rata perusahaan yang mengurus NIB saat ini sifatnya skala kecil hingga menengah dengan modal yang tidak besar.
“Target yang diberikan provinsi sangat besar dari potensi yang kita miliki, makanya kami pesimis target yang ditetapkan tersebut akan tercapai,” ujarnya.
Dia menyebutkan, pertumbuhan investasi di Sumbawa yang paling menggeliat saat ini dari sektor ekonomi mikro salah satunya UMKM disamping sektor, pertambangan dan property. Sementara untuk sektor yang lain seperti pertanian masih belum memberikan kontribusi besar.
“Sektor usaha mikro salah satunya UMKM, tambak udang dan sektor pertambangan masih menjadi penyumbang paling besar kalau sektor lain masih belum maksimal,” ucapnya.
Ia menyebutkan, sementara untuk sektor pengurusan izin didominasi perusahaan dengan modal usaha kecil hingga menengah. Pihaknya juga akan tetap turun lapangan untuk memastikan kondisi terkini dan membuka klinik LKPM untuk memberikan sosialiasi bagi seluruh perusahaaan.
“Kami akan tetap berupaya maksimal supaya target yang ditetapkan pemerintah tercapai dan meningkat termasuk mendorong perusahaan untuk segera melaporkan LKPM,” pungkasnya. (ils)