Mataram (Suara NTB) – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB, Ir. H. Ahmadi mengungkapkan bencana alam puting beliung di lima kabupaten di NTB, Sabtu, 2 November 2024 telah menyebabkan kerugian senilai Rp6,47 miliar.
Kerugian tersebut terdiri dari kerusakan bangunan yang mencapai Rp5,55 miliar, dan dampak kerusakan yang menimpa harta, benda dalam bangunan yang rusak mencapai Rp918 juta. “Jadi kalau ditotal kerusakan bangunan beserta dampaknya sekitar Rp6,47 miliar,” katanya saat dihubungi Suara NTB, Senin, 4 November 2024.
Lima kabupaten/kota yang terdampak puting beliung di antaranya Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Utara, Dompu, dan Bima, yang terjadi di 10 kecamatan dan 20 desa yang ada di lima kabupaten tersebut.
Daerah dengan kerusakan terparah adalah Kabupaten Lombok Barat yang mana puting beliung menerjang dua kecamatan di daerah ini, dan merusak sekitar 375 bangunan dengan total kerusakan dan kerugian mencapai Rp2 miliar lebih.
Disusul Kabupaten Lombok Tengah yang terjadi di tiga kecamatan dan merusak sekitar 183 bangunan, total kerugian dan kerusakan di kabupaten ini mencapai Rp1,6 miliar.
Kabupaten Bima mengalami kerugian hingga Rp863 juta, yang mana puting beliung terjadi di tiga kecamatan yang merusak 138 bangunan. Terakhir ada Kabupaten Lombok Utara dan Dompu yang mengalami kerugian masing-masing Rp17 juta.
Karena tingginya nilai kerusakan dan kerugian masyarakat akibat bencana alam ini, Ahmadi mengatakan pihaknya telah mengirimkan bantuan kepada masyarakat yang terdampak. “Kemarin pagi-pagi kita sudah diskusikan baik BPBD Provinsi termasuk rekan kita dari BPBD kabupaten,” katanya.
Meski demikian, ia merasa volume bantuan yang diberikan oleh BPBD baik Provinsi maupun Kabupaten belum cukup untuk membantu seluruh korban yang terdampak. Sehingga, ia mengaku pihaknya akan melakukan rakor untuk menggalang bantuan penanganan darurat.
“Bantuan kita masih kurang. Bentuk bantuannya yang utama itu yaa harus ada terpal dulu yang mengamankan, karena atap bangunan itu hilang dibawa angin. Kemudian selimut, air minum, kita berika bantuan,” ungkapnya.
Adapun untuk bantuan pangan, ia mengatakan akan digalangkan oleh BPBD kabupaten. “Kita sharing logistik,” singkatnya.
Saat ditanya apakah akan ada bantuan berupa bangunan atau rumah baru kepada korban yang rumahnya rusak akibat puting beliung, Ahmadi mengatakan pihaknya belum memikirkan hal tersebut. Yang paling utama saat ini adalah memberikan bantuan darurat berupan sandang, pangan, dan papan bagi masyarakat. (era)