Praya (Suara NTB) – Sebanyak 150 guru atau pengajar perwakilan lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang tersebut di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mendapat pembekalan penanganan stunting dari pemerintah daerah setempat. Rencananya, para guru PAUD inilah yang nantinya akan dilibatkan secara aktif membantu penanganan stunting di masing-masing PAUD tempatnya mengajar. Langkah itu diharapkan bisa membantu optimalisasi percepatan penurunan angka stunting di Loteng.
“Keterlibatan guru PAUD ini diharapkan bisa membantu percepatan penurunan angka anak stunting di Loteng,” tegas Kabid. PAUD dan PNF Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Loteng M. Nazim, M.Pd., kepada Suara NTB, Kamis, 28 November 2024.
Ia mengatakan, pelibatan guru PAUD tersebut juga merupakan tindak lanjut dari Perpres Nomor 72 Tahun 2021. Di mana disebutkan salah satu strategi nasional percepatan penurunan stunting ialah dengan melakukan penguatan kapasitas institusi dalam komunikasi perubahan perilaku. Dalam hal ini lembaga PAUD dilibatkan. Karena memang bersentuhan langsung dengan anak-anak usia dini, khususnya anak sensitif stunting mulai 2 sampai 6 tahun.
Sehingga dipandang penting untuk melakukan peningkatan kapasitas pendidik PAUD itu sendiri dalam percepatan penurunan stunting. Caranya, para guru atau pendidik di PAUD harus diberikan pengetahuan serta keterampilan yang memadai terkait stunting dan penanganannya, setelah itu PAUD secara kelembagaan bisa berperan maksimal.
Dalam menjalankan peran itu nanntnya, para guru PAUD tersebut setidaknya bisa menjalankan tiga peran utama. Pertama, melakukan deteksi terhadap anak yang sensitif stunting, seperti melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan. Kemudian melakukan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak sensitif stunting. Terakhir, para guru PAUD tersebut dapat melakukan koordinasi dengan mitra seperti posyandu, puskesmas atau tenaga medis lainnya untuk penanganan anak stunting yang lebih lanjut.
Nazim menjelaskan, tidak semua lembaga PAUD dilibatkan dalam program percepatan penanganan stunting tersebut. Hanya lembaga PAUD yang sudah berstatus PAUD HI. Itu pun tidak seluruhnya. Pihaknya hanya mengambil satu perwakilan PAUD per desa. Tapi ke depan perlahan dan bertahap diharapkan semua PAUD di Loteng bisa terlibat dalam penanganan stunting.
Untuk pembekalan bagi guru PAUD itu sendiri dilaksanakan dalam tiga angkatan. Masing-masing angkatan sebanyak 50 orang. Dengan pembekalan dilaksanakan selama empat hari untuk setiap angkatan. “Untuk angkatan pertama pembekalan sudah dimulai sejak awal pekan kemarin. dan, diharapkan selesai pertengahan bulan Desember mendatang,” tandasnya. (kir)