Mataram (Suara NTB) – Pemprov NTB bersama Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI sedang melakukan evakuasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) asal NTB yang terdampak konflik Suriah. Di gelombang pertama, sebanyak delapan warga NTB yang dipulangkan. Namun terdapat tambahan dua orang warga yang berhasil dievakuasi oleh Kemenlu, sehingga total warga NTB yang berhasil sampai di tanah air sebanyak 10 orang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kemenlu terkait dengan pemulangan mereka ke kampung halaman di NTB. Berdasarkan data yang ada, 10 warga NTB yang dipulangkan dari Suriah tersebut berasal dari berbagai daerah di NTB seperti dari Lombok Timur, Lombok Tengah, Sumbawa, Sumbawa Barat, Bima, dan Dompu.
“Dari data yang diberikan Kemenlu, WNI asal NTB itu berasal Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima dan Lombok. Empat warga asal Sumbawa, dua warga asal Lombok, satu warga asal Dompu, satu warga asal Kabupaten Bima, dan dua dari Sumbawa Barat” kata I Putu Gede Aryadi, Sabtu, 14 Desember 2024.
Gelombang pertama sebanyak delapan orang dijadwalkan tiba di BIZAM pada Minggu, 15 Desember 2024 dan langsung dipulangkan ke rumah masing-masing. Sementara untuk tambahan dua orang akan dipulangkan Senin, 16 Desember 2024 ini karena baru tiba di Indonesia pada tanggal 14 Desember dan ditampung sementara di Kantor Penghubung NTB di Jakarta.
Seperti diketahui, Pemerintah Republik Indonesia berhasil mengevakuasi WNI yang terdampak konflik di Suriah. Pada tanggal 12 Desember 2024, sejumlah 37 WNI yang terdiri dari 35 WNI dan 2 staf pendamping KBRI Damaskus, telah tiba dengan selamat di tanah air. Ketibaan terbagi ke dalam tiga penerbangan.
Sebelumnya, para WNI dievakuasi melalui jalur darat dari Damaskus menuju Beirut pada tanggal 10 Desember 2024 dan selanjutnya diterbangkan menggunakan penerbangan komersial menuju Jakarta. Para WNI berasal dari beberapa daerah yaitu, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Banten, dan Lampung.
Menyikapi situasi keamanan di Suriah paska jatuhnya Pemerintah Bashar Asad, KBRI Damaskus telah menetapkan status Siaga I untuk seluruh wilayah Suriah pada 7 Desember 2024. Beberapa langkah pelindungan telah diambil pemerintah, antara lain koordinasi intensif dengan Kementerian/Lembaga terkait, pemutakhiran Rencana Kontingensi termasuk rute evakuasi, pertemuan hybrid dengan para WNI di Wilayah Suriah, dan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk menjamin safe corridor pergerakan WNI ke perbatasan.
Kemenlu RI dan Perwakilan RI Damaskus terus melakukan pendataan bagi WNI yang ingin mengikuti proses evakuasi ke tanah air. Kemenlu juga mengimbau agar WNI tetap waspada, menghindari lokasi yang rawan maupun kerumunan massa, meminimalisasi pergerakan yang tidak perlu serta menjalin komunikasi erat dengan KBRI Damaskus Bagi keluarga di Indonesia yang memiliki kerabat di Suriah dapat menghubungi hotline Direktorat Pelindungan WNI di nomor +6281290070027.(ris)