Mataram (Suara NTB) – Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini sedang dalam periode peralihan musim, dari musim hujan ke musim kemarau. Diperkirakan bahwa musim kemarau tahun 2025 tidak terlalu ekstrem seperti tahun 2024.
Prakirawan Cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM), Sri Aprilia Khoirunnisa, S.Tr, yang dihubungi Suara NTB, pada Jumat 14 Maret 2025, menyampaikan bahwa saat ini wilayah NTB sedang dalam periode peralihan musim dari musim penghujan ke musim kemarau.
Ia menyebutkan, secara umum awal musim kemarau di wilayah NTB diprediksi akan berlangsung pada pertengahan bulan April hingga awal bulan Mei 2025. Dan diperkirakan musim kemarau tahun 2025 ini, secara umum akan bersifat normal. “Tidak akan terlalu kering seperti tahun 2024,” pungkasnya.
Di masa periode peralihan musim ini memang hujan masih tetap berlangsung, namun akan semakin singkat seiring dengan peralihan ke musim kemarau. Dimana pola hujan yang terjadi, adalah pada sore hingga menjelang malam hari, dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari.
“Hal tersebut terjadi karena adanya radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar, dan memicu proses konveksi atau pengangkatan massa udara dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan-awan hujan,” tuturnya.
Selain itu, untuk karakteristik hujan pada periode peralihan musim ini, atau yang sering disebut juga sebagai pancaroba, cenderung tidak merata atau sporadis, dan intensitas hujan cenderung melemah. Hujan akan turun dengan intensitas sedang lebat atau bisa juga ekstrem dengan durasi singkat, yang akan disertai dengan petir.
Diberitakan sebelumnya oleh BMKG RI bahwa masa peralihan musim ini, tidak terjadi secara merata di seluruh daerah. Dan juga, musim kemarau akan mulai terjadi terlebih dahulu di daerah Timur Indonesia, seperti di Nusa Tenggara timur (NTT) dan NTB. Selain itu, Puncak musim kemarau diperkirakan akan berlangsung pada bulan Agustus dan September, dengan kemungkinan berakhirnya musim kemarau pada Oktober atau November, sebelum kembali memasuki musim hujan.(hir)