spot_img
Selasa, April 1, 2025
spot_img
BerandaNTBSUMBAWADalam Lima Tahun, IKLH Sumbawa Ditargetkan di Angka 80

Dalam Lima Tahun, IKLH Sumbawa Ditargetkan di Angka 80

Sumbawa Besar (Suara NTB) – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbawa, menargetkan Indek Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dalam kurun lima tahun kedepan berada di angka 78-80 poin dari kondisi saat ini yang  berada di angka 72,41.

“Kami targetkan dalam lima tahun kedepan target tersebut bisa kita capai, apalagi kita sudah tahu nilai terendah berada di Indek Kualitas Air (IKA) sehingga kami fokus memperbaikinya,” kata Kadis LH Kabupaten Sumbawa, Ir. Syafruddin Nur kepada Suara NTB, Selasa, 25 Maret 2025.

Berdasarkan data terakhir lanjutnya, untuk IKA saat ini berada di angka 47,31 (cemar ringan) dan ditargetkan dalam lima tahun kedepan berada di angka 60. Sehingga apa yang menjadi target dari IKLH bisa tercapai.

“Memang kondisi IKA saat ini masih menjadi catatan sehingga hal tersebut akan menjadi atensi kita perbaiki,” ucapnya.

Dia melanjutkan, faktor yang mengakibatkan menjadi tercemar juga sudah diketahui, yakni sistem peternakan terbuka, pertanian, dan rumah tangga. Hanya saja dari ketiga faktor tersebut yang dominan, dirinya mengaku masih harus melakukan identifikasi lebih lanjut.

“Kalau untuk faktor yang paling dominan, kami masih belum bisa sampaikan karena masih harus dilakukan penelitian lebih lanjut,” ucapnya.

Dia melanjutkan, terkait dengn kondisi tersebut pihaknya sudah mulai membangun kordinasi dengan leading sektor terkait salah satunya dinas pertanian dan dinas peternakan kesehatan hewan. Sehingga di periode lima tahun kedepan IKA Sumbawa ditargetkan di angka 60 poin.

“Kita tidak bisa bekerja sendiri untuk menyelesaikan masalah IKA ini, sehingga kita perlu menggandeng pihak lainnya untuk menyamakan persepsi untuk mewujudkan target yang kita tetapkan,” ujarnya.

Sementara terkait dengan ketertutupan lahan dianggap cukup baik yakni berada di angka  78,53. Angka tersebut  juga harus tetap dijaga  demi masa depan generasi yang akan datang meskipun angka itu cenderung menurun dibandingkan tahun lalu.

“Faktor paling dominan sehingga ketertutupan lahan kita menurun yakni masifnya alih fungsi lahan untuk tanaman jagung sehingga kita harus menekan alih fungsi tersebut,” ujarnya.

Sedangkan terkait dengan Indeks Kualitas Udara (IKU) di tahun 2024 memiliki skor 92,24. Angka tersebut tentu dianggap sangat bagus sehingga mampu mengindikasikan bahwa tingkat polusi udaranya masih sangat rendah.

“Udara kita masih sangat bagus, karena IKU kita sangat tinggi di angka 92,24 sehingga angka tersebut harus terus dijaga dengan tetap menjaga lingkungan,” tukasnya. (ils)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -






VIDEO