spot_img
Kamis, Desember 12, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK UTARATeridentifikasi 18 Masalah Prioritas di Gili Matra

Teridentifikasi 18 Masalah Prioritas di Gili Matra

Tanjung (Suara NTB) – Pemda Lombok Utara menghadirkan Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang pada acara Focus Group Discussion (FGD), Selasa (11/6). Tujuannya untuk mengidentifikasi permasalahan di Kawasan Konservasi Pulau Gili Trawangan, Meno dan Air. Dari pemaparan OPD, BKKPN Kupang menyimpulkan terdapat 18 permasalahan di 3 Gili yang disampaikan Pemda.”FGD telah menghasilkan kurang lebih 18 permasalahan prioritas dari masing-masing instansi,” ujar Koordinator BKKPN Kupang Wilker Gili Matra, Martanina, S.ST.Pi., kemarin.

Sebagai tindak lanjut pokok permasalahan yang dituangkan dalam FGD, Martanina meminta setiap OPD terkait untuk merumuskan permasalahan tersebut secara rinci.
Rumusan itu diminta untuk dirampungkan pada tahun 2024 ini sehingga mendapat anggaran pada tahun 2025 mendatang. “Tahun depan sesuai dengan tupoksi masing-masing (OPD), agar dibarengi dengan (usulan) anggarannya,” tambahnya.

Ia mengingatkan, tujuan dari kegiatan FGD untuk mendiskusikan dan merumuskan rencana aksi untuk permasalahan di Gili Matra khususnya tentang permasalahan yang mengancam degradasi terumbu karang. Ia juga mengajak, semua stakeholder dapat menyatukan persepsi visi dan misi demi keberlangsungan ekosistem konservasi di Gili Matra.Martanina juga menambahkan seluruh stakeholder di Lombok Utara akan menyatukan persepsi visi dan misi terkait dengan pengelolaan Gili Matra yang di mulai dari hulu ke hilir yang harus terintegrasi.

Untuk diketahui, FGD tersebut diikuti oleh para pejabat eselon II dan undangan terkait. Pemda pada kesempatan itu menghadirkan narasumber dari Universitas Mataram, Dr. Nurliah dengan materi permasalahan degradasi kondisi lingkungan di kawasan konservasi pulau Gili Matra.Sementara, Bupati Lombok Utara, H. Djohan Sjamsu, SH., menyampaikan Lombok Utara sebagai salah satu daerah yang ada di provinsi NTB yang mengandalkan sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan daerah dan sumber perekonomian masyarakatnya.

“Lombok utara juga menjadi salah satu ikon pariwisata di Provinsi NTB, sekaligus sebagai wilayah dengan tingkat toleransi tinggi,” tuturnya. Kawasan konservasi perairan nasional Gili Matra merupakan aset strategis yang perlu dijaga serta dirawat sehingga memiliki manfaat untuk keberlangsungan kehidupan masyarakat.”Saya mengapresiasi kegiatan FGD yang diselenggarakan oleh BKKPN Kupang, semoga memberikan manfaat, apa yang dihasilkan dapat diimplementasikan dan menghasilkan output yang baik,” ucapnya.

Sektor pariwisata memiliki peran yang sangat penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan devisa, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran dan peningkatan produktivitas suatu negara. Di depan peserta FGD Bupati dua periode ini juga berharap agar semua kita dapat mengidentifikasi dan mengetahui prioritas dan perencanaan permasalahan yang ada di kawasan konservasi Gili Matra kemudian nantinya dapat dilakukan pembentukan satuan tugas dan sekretariat percepatan penanganan permasalahan pada kawasan konservasi Gili Matra. (ari)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO