spot_img
Jumat, Desember 26, 2025
spot_img
BerandaNTBSumbawa Jajaki Kerja Sama dengan JICA dalam Program Pengembangan Sapi

Sumbawa Jajaki Kerja Sama dengan JICA dalam Program Pengembangan Sapi

Sumbawa Besar (suarantb.com)- Pemkab Sumbawa, tengah menjajaki kerja sama dengan Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk proyek investasi di sektor peternakan sapi terintegrasi.

Bupati Ir. H. Syarafuddin Jarot dalam penerimaannya, mengatakan Sumbawa merupakan kabupaten dengan lahan terluas di NTB dan menyimpan potensi besar untuk pengembangan peternakan sapi. Namun, tantangan utama masih pada keterbatasan pakan, air, serta sarana pendukung modern.

“Masyarakat biasa umumnya hanya mampu memelihara 3–4 ekor sapi karena keterbatasan lahan dan pakan, sebagian besar lahan telah digunakan untuk menanam jagung,” ujar nya

.
Ia melanjutkan, pemerintah pun saat ini sudah menyiapkan lahan di Kawasan Terpadu Mandiri (KTM) di Kecamatan Labangka. Bahkan kawasan tersebut sengaja disiapkan untuk program peternakan berkelanjutan dengan sistem manajemen modern.

“Kami punya lahan luas dan tenaga kerja yang banyak. Jika ada integrasi manajemen modern dengan dukungan Jepang, kami optimis Sumbawa bisa jadi pusat suplai daging sapi nasional,” ucapnya.

Pemerintah pun saat ini lanjut Haji Jarot tengah mengusulkan pembangunan Bendungan Labangka komplek dengan anggaran sekitar Rp. 2,1 triliun. Proyek ini dinilai krusial untuk mendukung irigasi pertanian dan keberlanjutan peternakan.

“Jadi, untuk bendungan tersebut sudah kita usulkan ke pemerintah pusat dengan harapan bisa direalisasikan. Namun informasi terbaru dari pusat masih menunggu prioritas pendanaan,” tambahnya.

Haji Jarot turut menyebutkan, ada beberapa kendala utama yang dihadapi peternak sapi saat ini seperti penurunan minat petani akibat sulitnya mencari pakan dan nilai jual sapi yang kurang sebanding. Selain itu akses pasar terbatas, sapi lebih banyak dijual secara lokal, dan populasi ternak cenderung menurun meski lahan luas.

“Harga daging sapi sapi saat ini cenderung tidak stabil dan belum ada fasilitas cool storage dan pengemasan modern sehingga menurunkan minat para peternak,” jelasnya.

Sementara itu, perwakilan JICA dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari 85 proyek kerjasama Jepang di Indonesia, dengan peternakan sapi sebagai proyek ke-9. Ada 2.000 perusahaan Jepang yang beroperasi di Indonesia, separuhnya di sektor manufaktur, terutama otomotif.

“Kami membawa empat perusahaan Jepang, ditambah sebelas perusahaan besar lainnya yang tertarik pada tema peternakan. Kami ingin berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan Indonesia,” ujar perwakilan JICA.

Salah satu perusahaan yang hadir, PT Takakita, memaparkan inovasi teknologi pengolahan pakan. Mereka menawarkan mesin berbasis traktor yang mampu memanfaatkan tongkol jagung sebagai pakan ternak, solusi tepat mengingat jagung menjadi komoditas utama di Sumbawa.

NTB Tawarkan Proyek Agribisnis Peternakan Sapi di Labangka
Sementara itu, Pemprov NTB menawarkan proyek agribisnis peternakan sapi pedaging senilai Rp556 miliar di Kabupaten Sumbawa. Proyek ini berlokasi di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, dengan luas lahan mencapai 1,39 hektare.

Demikian diungkapkan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Irnadi Kusuma, beberapa waktu lalu. Proyek agribisnis ini dengan target produksi 6 ribu ekor breeding, 7 ribu ekor fattening 7.000, 1.644 ton daging beku per tahun, dan 1.196 ton non karkas per tahun.

Selain investasi bidang peternakan di Kabupaten Sumbawa, Pemprov NTB juga menawarkan beberapa jenis investasi lainnya. Seperti investasi di bidang perhotelan. Menurut Irnadi Kusuma, Pemprov NTB menawarkan empat hotel bintang lima senilai lebih dari Rp1,47 triliun kepada investor. Empat hotel itu berlokasi di Pulau Lombok. Yaitu di Lombok Tengah, Lombok Barat, dan Lombok Utara.(ils)

IKLAN









RELATED ARTICLES
- Advertisment -




VIDEO