Giri Menang (Suara NTB) – Warga Desa Lembar Selatan Kecamatan Lembar, Lombok Barat (Lobar) mendatangi Kantor Dinas Pariwisata (Dispar), Kamis 1 Februari 2024. Mereka memprotes pihak dinas dan tour operator kapal pesiar, lantaran tak melibatkan mereka dalam kegiatan penyambutan tamu kapal pesiar.
Yang buat mereka sangat kecewa dan keberatan, justru pihak dinas dan operator mendatangkan kesenian dari luar desa dan bahkan dari Lombok Tengah untuk tampil menyambut tamu kapal pesiar.
Pj Kades Lembar Selatan H Mohamad Saleh menerangkan, warga yang berkecimpung di sanggar seni, pelaku wisata dan pegiat pariwisata mendatangi Kantor Dispar untuk melakukan hearing terkait keluhan mereka yang tak dipakai dalam penyambutan tamu kapal pesiar. “Harapan mereka supaya sanggar-sanggar seni yang ada di Lembar Selatan khusus atau kecamatan Lembar dipakai sama travel (tour operator) yang menghandle kapal pesiar,”katanya, kemarin.
Dalam hearing itu, diterima Kepala Dispar Lobar H. M. Fajar Taufik dan jajaran. Dan diundang juga Ketua Komisi II H Abubakar Abdullah.
Dikatakan, harapan dari warga agar mereka dilibatkan pada kegiatan baik penyambutan maupun yang lainnya.
Pasalnya, pada kedatangan kapal pesiar awal tahun ini (Januari, red) justru yang dipergunakan sanggar seni dari Lombok Tengah dan luar desa setempat. Sementara warganya tidak dilibatkan. “Kemarin yang dipakai sanggar seni Lombok Tengah, sementara kami di Lembar ini sebagai penonton,” tegasnya.
Seharusnya pihak dinas, Pelindo maupun operator melibatkan warga sekitar, khusus Desa Lembar Selatan. Sebab di desanya banyak sanggar seni yang bisa dilibatkan, seperti gendang beleq, presean, hadrah. Belum lagi di desa lain,juga cukup banyak.
Pihak dinas pun, lanjut dia, bersedia menindaklanjuti harapan warga tersebut dengan berencana turun hari Senin mendatang untuk konsolidasi bagaimana teknisnya. Termasuk mencegah para oknum calo yang mencalokan seni untuk penyambutan ini. “Kan ini di calo-calo kan, sehingga kalau ndak dapat harga murah di sini ,dia cari ke luar, begitu yang terjadi ini,” ujarnya.
Padahal biaya sewa kesenian di desanya tidak terlalu mahal. Namun tentunya nanti akan menjadi bagian yang dibahas nantinya bersama pihak dinas dan tour operator yang akan turun.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Lobar H Abubakar Abdullah menegaskan potensi kedatangan tamu kapal pesiar ini jangan sampai hanya dinikmati segelintir pihak, namun diharapkannya bisa dirasakan oleh warga sekitar pelabuhan khususnya Desa Lembar Selatan dan umumnya Kecamatan Lembar.
“Aspirasi warga salah satunya agar dalam penyambutan ada even-even mereka dilibatkan, Karena sejauh ini kurang melibatkan potensi kearifan lokal di sana,”katanya. Padahal banyak sekali potensi sanggar seni budaya di daerah tersebut. Namun kurang dimaksimalkan, diajak untuk terlibat dalam kegiatan penyambutan.
Pihaknya pun selaku DPRD Lobar yang diundang dan membidangi pariwisata, telah meminta Pemda dan operator untuk memberdayakan dan mengakomodir warga sekitar. “Kami minta warga diberdayakan, Pemda harus memfasilitasi,”ujarnya.
Terpisah, Kabid Pemasaran Dispar Lobar, Irman Sumantri, mengatakan persoalan ini karena miskomunikasi saja. Yang jelas pihaknya bersama operator nantinya akan lebih memberdayakan warga setempat khusus untuk kesenian.
Menurutnya, kesenian setempat bukan tidak pernah dipakai pada kegiatan kapal pesiar. “Terkait ini kami komunikasi dengan pihak operator, dan rencananya hari Senin Kita mau turun ke sana (Desa Lembar Selatan),”ujarnya. (her)