ANGGOTA Komisi III DPRD Kota Mataram, Ahmad Azhari Gufron, S.Si., mengkritisi kinerja Dinas Perkim (Perumahan dan Kawasan Pemukiman) terkait Huntara (Hunian Sementara) di Lingkungan Mapak Indah, Kelurahan Jempong Baru. Pasalnya, meski sudah rampung, nyatanya Huntara yang diperuntukkan bagi korban rob itu belum memiliki akses air bersih.
Sehingga Dinas Perkim mengambil langkah alternatif memasang tandon air di sana. Padahal, kata Gufron, anggaran untuk sambungan air bersih dan juga listrik di Huntara sudah disiapkan. ‘’ Sudah disiapkan anggarannya, OPD yang mengelola kurang tanggap, sehingga terkesan setengah hati,’’ ujarnya kepada Suara NTB melalui pesan WhatsApp, Kamis 1 Februari 2024.
Menurut politisi PAN ini, pemasangan tandon sebagai sumber air bagi penghuni Huntara, jelas tidak efektif. Gufron menegaskan bahwa perencanaan Huntara sudah jelas. Kalau kemudian masalahnya ada di pihak Balai Wilayah Jalan, seharusnya Perkim maupun PT Air Minum Giri Menang, lebih awal mengkomunikasikannya.
Demikian pula dengan PTAM Giri Menang. Seharusnya segera melakukan sambungan air di Rusunawa. ‘’Ada alternatif lain sambungan yang dilakukan, sehingga tidak perlu lagi crossing jalan,’’ katanya.
Anggota dewan dari daerah pemilihan Ampenan ini menyayangkan Huntara yang sudah lama didambakan kehadirannya oleh korban rob, justru berujung tanpa fasilitas air bersih. Gufron mempertanyakan solusi yang akan dilaksanakan atas persoalan tersebut seperti apa. ’’Karena, perencanaan Huntara itu sudah include dengan sarana dan prasarananya. Dinas Perkim yang kurang komunikasi dengan pihak terkait,’’ ungkapnya.
Gufron menegaskan bahwa Huntara harus sudah disiapkan sarana pendukungnya. Terutama listrik dan air, agar masyarakat yang menempati Huntara merasa nyaman. Oleh karena itu, Ketua Fraksi Amanah Bangsa ini meminta Kadis Perkim untuk segera melobi Balai Wilayah Jalan, solusi apa yang bisa dilakukan.
‘’Perkim harus lebih aktif lagi komunikasi dengan Balai Wilayah Jalan,’’ pintanya. Seharusnya, sambung Gufron, Perkim tidak pasif dengan hanya kirim surat. ‘’Datangi Balai Wilayah Jalan, minta solusi dari hal ini,’’ ucap caleg PAN nomor urut 8 ini. Huntara sudah terbangun dari tahun 2023 belum ditempati hanya gara-gara belum ada air. Oleh karena itu, Walikota harus segera memberi atensi terhadap persoalan ini.
‘’Untuk melakukan komunikasi agar Huntara yang terbangun segera ditempati masyarakat yang rumahnya rusak oleh rob di tahun 2022,’’ demikian Gufron. (fit)