spot_img
Selasa, Desember 3, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATSebagian Besar Desa di Lobar Belum Cairkan DD

Sebagian Besar Desa di Lobar Belum Cairkan DD

Giri Menang (Suara NTB) – Sebagian besar desa di Lombok Barat belum mencairkan Dana Desa (DD). Hingga bulan Maret ini, baru tiga desa yang sudah mencairkan DD yakni Jeringo, Tempos dan Beleka. Sedangkan sisanya 116 desa belum dan lima Desa di antaranya sedang berproses Penerbitan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) untuk pencairannya.

Salah satu desa yang belum adalah Kuripan. Kades Kuripan, Hasbi mengaku desa nya belum mencairkan DD. “Belum, kami sudah lengkapi syarat. Kami mau usulkan,” kata Hasbi, kemarin. Program di desa belum bisa berjalan karena DD belum cair. Tahun ini DD nya mencapai Rp1,3 miliar, dipangkas Rp400 juta dari sebelumnya Rp1,7 miliar. Untuk tahun ini selain DD pihaknya mendapatkan program dari aspirasi DPRD untuk membangun desa.

Kepala Dinas PMD Lobar, Lalu Moh Hakam yang dikonfirmasi belum lama ini mengatakan sejauh ini sudah hampir semua Desa mencairkan ADD, karena mekanisme pencairan dibagi 12. Artinya disalurkan tiap bulan. Tidak seperti DD menggunakan salur 1, 2 dan 3. “Kalau DD berlaku salur 1,2 dan 3 kecuali IDM desa sudah mandiri itu dia dua tahap (salur 1 dan 2),” jelasnya. Sejauh ini untuk DD sudah beberapa desa cair karena sebelumnya diusulkan kelompok pertama ada 10 desa. Dan kelompok 2 sudah ditandatangani untuk usulan pencairannya.

Lebih lanjut dijelaskan, terkait syarat pencairan DD ada tambahan dari sebelumnya seperti Perdes atau Perkades penerima BLT DD. Akan tetapi itu normatif dan sudah dipahami oleh desa. Selain itu ada syarat Perdes APBDes dan LPJ. Untuk LPJ paling telat diselesaikan bulan ini. Semua syarat ini dilengkapi secara komulatif, sebab kalau salah satu tidak dipenuhi maka pencairan DD tidak bisa diproses. Semua syarat ini diupload by sistem oleh masing-masing desa. Kemudian proses prosedurnya dari dinas PMD ke BPKAD, barulah ke DJPB.

Diakuinya kendala teknis dihadapi di desa, di mana prosesnya di desa menyebabkan agak terlambat untuk penyaluran DD ini. “Banyak kendala di desa,” ujarnya. Pihaknya bersama kecamatan pun terus mendorong desa lebih cepat dan tanggap dalam memenuhi persyaratan salur tersebut. Selain itu pihaknya rutin turun pembinaan ke desa-desa. (her)

 

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -



VIDEO