PEMERINTAH Kota Mataram mengatensi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan akibat gigitan nyamuk aedes aegepty perlu diwaspadai. Pola penanganan telah diatur secara jelas agar masyarakat mengantisipasi.
Camat Sandubaya, Henny Suyasih dikonfirmasi pada Kamis 25 April 2024 menjelaskan, pola penanganan demam berdarah dengue telah diatur secara jelas karena menjadi perhatian mulai dari tingkat lingkungan, kelurahan hingga kecamatan. Upaya menggerakan masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk dan gotong royong dengan membersihkan mulai hal terkecil yakni, rumah tangga sampai lingkungan. “Jadi gotong royong juga harus termasuk PSN itu,” terang Henny.
Pemberantasan sarang nyamuk telah dilakukan di beberapa kelurahan. Sementara, kelurahan lainnya menunggu petunjuk lebih lanjut dari Dinas Kesehatan Kota Mataram. Henny menambahkan, fogging atau pengasapan sebenarnya bukan solusi jangka panjang melainkan PSN paling utama karena membunuh jentik nyamuk.
Kendati demikian, persepsi masyarakat bahwa fogging menjadi cara memberantas DBD, sehingga Kelurahan Mandalika, Bertais, dan Kelurahan Selagalas masih menunggu jadwal. “Selagalas sudah masuk suratnya tinggal menunggu jadwal saja,” ujarnya.
Jumlah kasus DBD tidak diketahui pasti, tetapi berdasarkan laporan diterima di Kelurahan Mandalika terdapat lima kasus positif DBD karena telah dirawat secara intensif di rumah sakit.
Mantan Lurah Dasan Cermen ini menambahkan, surat edaran dari walikota telah disampaikan ke masing-masing kelurahan dan tinggal menunggu pelaksanaan teknis di lapangan. Ia berharap masyarakat menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga pola hidup bersih dan sehat. “Instruksi ini harus segera ditindaklanjuti oleh kelurahan,” demikian kata Henny. (cem)