Tanjung (Suara NTB) –Secara tak terduga, sejumlah keluarga Najmul Akhyar berikut pengurus Partai Perindo Kabupaten Lombok Utara (KLU), melakukan silaturahmi ke Pendopo Bupati KLU, H. Djohan Sjamsu, SH., Minggu 19 Mei 2024. Sebagai pertemuan keluarga perdana setelah 10 tahun, diakui bahwa belum ada arah pembahasan politik yang terbangun.
Untuk diketahui, pertemuan dua keluarga tokoh politik ini tergolong “langka”. Pasalnya, sejak paket Bupati pertama dan Wakil Bupati (Djohan Sjamsu – Najmul Akhyar) berakhir pada Pilkada 2015, sejak itu pula, kedua figur ini identik tampil sebagai kompetitor yang berusaha saling mengalahkan satu sama lain.
Najmul mengalahkan Djohan sebagai petahanan, namun setelah 5 tahun atau pada 2020, Djohan kembali mengalahkan Najmul. Banyak yang berasumsi, foto pertemuan di Pendopo Bupati ini akan mempertemukan dua sosok untuk bertarung di Pilkada 2024, yakni bakal calon Najmul Akhyar dengan Kusmalahadi Syamsuri – putra Djohan Sjamsu.
Menanggapi hal itu, pihak keluarga Djohan Sjamsu, yang diwakili Dedi Romi Harjo, menyebut pertemuan di Pendopo Bupati berlangsung pada Minggu siang. Ia lebih memilih untuk menyebut, pertemuan tersebut sebagai pertemuan keluarga alih-alih pertemuan politik.
“Betul, dari keluarga Pak Najmul sudah datang, dan Bapak (Djohan Sjamsu) yang terima. Saya dan Bang Kus kebetulan tiba di pendopo, dan tidak tahu kehadiran rombongan dari barat (Najmul),” ujar Romi.Ia menegaskan, pada pertemuan kemarin kedua keluarga masih berbicara secara umum, dan tidak ada yang signifikan. “Intinya keluarga barat silaturahmi. Diskusi masih bersifat tukar pikiran, tidak ada pembahasan yang serius,” sambungnya.
Ia juga mengakui, pada pertemuan itu belum menyinggung perihal potensi paket bakal calon. Namun dalam diskusi umum, kedua pihak memiliki visi yang sama bahwa siapapun bupatinya, harus bisa membangun daerah melalui pembangunan ekonomi masyarakat dan berbagai sektor lainnya.
“Saya kira akan kaku kalau langsung ke masalah paslon, karena ini tumben ketemu. Sebagai komunikasi awal, tidak menutup kemungkinan akan ada komunikasi lanjutan. Semua saat ini masih fleksibel, sekecil apapun kemungkinan masih jadi bahan pertimbangan. Dan tidak hanya dengan satu bakal calon atau satu parpol, dengan pihak lain juga komunikasi,” tandasnya.
Sementara, Ketua DPC Perindo KLU, Hj. Ariyani, usai pertemuan dengan H. Djohan Sjamsu, mengatakan kunjungan ke pendopo Bupati merupakan bentuk silaturahmi sekaligus berdiskusi dengan Bupati KLU itu.
“Sebatas kita silaturahmi untuk datang dengan niatan, bagaimana cara sama-sama, bagaimana politik ini bisa damai, aman, tenteram, bagaimana kita bersama-sama untuk mewujudkan Lombok Utara lebih sejahtera, hubungan yang baik menjadi baik lagi antara timur dan barat,” ujar Aryani kepada wartawan.
Ia mengakui, kehadiran keluarga Najmul Akhyar dan Perindo KLU, diterima dengan baik oleh Bupati. Di saat yang sama, putra sulung Bupati, Kusmalahadi Syamsuri juga turut hadir.Menurut dia, bakal calon maupun parpol, penting untuk membangun komunikasi dan silaturahmi. Terlebih dengan Djohan yang memang politisi senior dan telah dua periode memimpin KLU.
Terhadap kemungkinan Kusmalahadi disandingkan sebagai wakil dari bakal calon, H. Najmul Akhyar pada Pilkada 2024, Aryani belum bisa menyimpulkan. Baginya, politik bersifat dinamis dengan semua kemungkinan masih bisa terjadi.
“Kita sudah diskusi dengan beberapa partai dan sudah komitmen sama kita, lalu apa saja partai itu nanti teman-teman media bisa lihat. Mudah-mudahan dalam waktu dekat Tuan Guru Najmul Akhyar bisa deklarasi bersama wakilnya entah siapapun itu doakan yang terbaik,” demikian Aryani. (ari)