PEMERINTAH Kota Mataram telah membangun ruang publik di Kelurahan Monjok, Kecamatan Selaparang. Ruang terbuka itu, memberikan ruang bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah untuk mempromosikan hasil olahan mereka. Hal ini diharapkan memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Lurah Monjok, Leo Amri mengapresiasi pembangunan ruang publik bagi masyarakat di Kelurahan Monjok. Fasilitas yang dibangun oleh Pemkot Mataram ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berinteraksi sosial, berolahraga, dan lain sebagainya, sehingga tercipta kebersamaan antara satu dengan yang lain. “Kita bersyukur dengan dibangunnya fasilitas publik itu. Lokasi itu bisa dimanfaatkan untuk membangun interaksi sosial,” kata Leo dikonfirmasi pada pekan kemarin.
Luas Kota Mataram hanya 61,3 kilometer. Artinya, tidak banyak ruang publik yang bisa dimanfaatkan untuk beraktivitas terutama saat sore dan malam hari. Keterbatasan lahan juga menjadi kendala, sehingga ruang berkumpul masyarakat hanya di Taman Udayana, Taman Sangkareang, dan lain sebagainya. Ruang terbuka yang dibangun di Monjok lanjutnya, minimal menambah tempat berinteraksi sosial masyarakat sehingga tidak menumpuk di satu tempat. “Sekarang sudah dipakai untuk senam dan bermain bola,” tandasnya.
Keberadaan ruang publik secara praktis akan tumbuh usaha kecil dan menengah di lingkungan tersebut. Pelaku UMKM dapat memanfaatkan lokasi tersebut, sebagai ruang untuk mempromosikan produk mereka yang berdampak terhadap peningkatan perekonomian masyarakat setempat. “Iya, otomatis akan tumbuh UMKM-UMKM baru di sekitar sana,” jelasnya.
Organisasi perangkat daerah (OPD) teknis telah menempatkan satgas untuk mengawasi pemanfaatan fasilitas publik tersebut. Tujuannya agar tidak terjadi penyalahgunaan dan kegiatan negatif lainnya. Ia meminta masyarakat turut membantu menjaga dan merawat fasilitas pemerintah tersebut, sehingga bisa digunakan secara berkelanjutan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara luas. (cem)