Mataram (Suara NTB) –Majelis Adat Sasak (MAS) menegaskan netralitasnya pada pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) NTB, 27 November 2024 mendatang. MAS tidak akan memberikan dukungan pada satu figur tertentu dari sejumlah figur asal Sasak yang disebut akan maju pada Pilkada NTB. Kecuali nanti ada satu figur asal Sasak yang akan maju pada Pilkada NTB mendatang, maka MAS siap memberikan dukungan agar bisa menang.
Demikian penegasan Ketua MAS Dr. H. Lalu Sajim Sastrawan, S.H., M.H., saat dihubungi usai pembukaan Sangkep Karye yang dirangkai dengan halal bihalal di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi NTB, Kamis, 23 Mei 2024.
Mantan Staf Ahli Gubernur NTB ini menegaskan, secara lembaga MAS tidak berpolitik dan mendukung siapa saja yang akan maju pada pilkada mendatang. Termasuk tidak memberikan rekomendasi pada satu figur tertentu. Bahkan, pihaknya sudah mengundang figur-figur dari Lombok yang disebut maju pada Pilkada NTB mendatang, seperti Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal, Dr. Ir. Hj. Sitti Rohmi Djalilah, M.Pd., Dr. H. Mohan Roliskana, S.H., M.H., Dr. H. Sukiman Azmy dan H. M. Suhaili Fadli Tohir.
Namun yang hadir pada Sangkep Karya ini hanya Penjabat Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Dr. H. Lalu Muhammad Iqbal dan Bupati Lombok Timur periode 2018-2023 Dr. H. M. Sukiman Azmy. Sementara sejumlah tokoh lainnya tidak hadir, karena sedang memiliki kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan.
MAS juga mengundang pimpinan partai politik (parpol) untuk hadir pada Sangkep Karye ini. Namun, yang hadir secara langsung hanya Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) H. Muazzim Akbar, Suharto dari Partai Nasdem. Sementara Sekretaris Partai Perindo NTB M, Nashib Ikroman datang setelah acara berakhir.
Sajim Sastrawan menekankan jika MAS adalah rumah bersama bagi seluruh warga yang ada di daerah ini, seperti lintas agama, lintas politik dan lintas pandangan. ‘’Bahaya kalau MAS punya pilihan. Hari ini kita menyatakan pilihan, MAS sudah bubar,’’ ujarnya.
Menurutnya, MAS memberikan kesempatan pada semua figur yang akan maju pada Pilkada mendatang untuk menyampaikan apa yang dilakukan jika terpilih sebagai kepala daerah di hadapan tokoh-tokoh masyarakat Sasak di daerah ini.
Widyaiswara Utama di BPSDM Provinsi NTB ini juga menjelaskan, jika MAS tidak hanya diperuntukkan bagi yang beragama Islam saja. Menurutnya, MAS diperuntukkan bagi semua suku Sasak yang beragama Hindu, Buddha dan lainnya, sehingga semua kegiatan MAS yang dilakukan selama ini dengan melibatkan suku Sasak dari berbagai lintas agama. Bahkan, menurutnya, di Papua, banyak warga Sasak yang beragama Buddha tetap peduli pada daerahnya dan bertekad memberikan kontribusi terhadap pembangunan di daerah ini.
Hal senada disampaikan Penglingsir MAS Drs. H. Lalu Azhar, jika masyarakat Sasak harus tetap bersatu dalam membangun daerah. Selain itu, ujarnya, MAS juga siap memberikan dukungan pada putra Sasak yang siap maju pada Pilkada NTB mendatang.(ham)
H. Lalu Sajim Sastrawan (Suara NTB/ham)