spot_img
Senin, September 9, 2024
spot_img
BerandaNTBLOMBOK BARATDiapresiasi Pusat, Inovasi dan Praktik Baik dalam Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Diapresiasi Pusat, Inovasi dan Praktik Baik dalam Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem

Giri Menang (Suara NTB) – Inovasi dan Praktik Baik yang dilakukan Pemkab Lombok Barat (Lobar) sehingga mampu mempercepat penurunan kemiskinan ekstrem di daerah setempat, rupanya dilirik dan diapresiasi Kementerian Koordinator (Kemenko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).

Dari hasil penilaian tm Kemenko PMK bersama TNP2K bertajuk “Pembelajaran Inovasi dan Praktik Baik Pemanfaatan Data P3KE untuk Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem”, Lobar berhasil meraih penghargaan.

Kepala Bappeda Lobar H. Akhmad Saikhu, S.E., M.M., menerima penghargaan tersebut mewakili Pj Bupati Lobar H. Ilham pada Selasa, 9 Juli 2024 di Kantor Menko PMK. Ia didampingi Kabid Renbang Ekonomi Yulinda Irmayani dan dan Perencana Ahli Muda Bappeda Moh. Fachrizal.

Kepala Bappeda Akhmad Saikhu mengatakan dasar Kemenko PMK bersama tim TNP2K menetapkan Lobar dapat penghargaan melalui rangkaian turun survei ke Lobar untuk melihat langsung inovasi dan Praktik Baik yang dilakukan Pemkab Lobar.

“Mereka turun ke Lobar selama tiga hari, melihat langsung penanganan di Lobar seperti apa,”katanya akhir pekan kemarin.

Tim TNP2K dengan tiga surveyor tersebut turun ke beberapa lokasi didampingi pihaknya bersama sejumlah OPD terkait, di antaranya Dinas Sosial, Dispar, Disperkim dan OPD lainnya. Beberapa wilayah yang disurvei dan dikunjungi, seperti Desa Lembar Selatan.

Tim  turun ke kantor desa, wawancara langsung dengan operator desa yang aktif mendata dan update data warga miskin yang butuh intervensi untuk bantuan kemiskinan melalui DTKS maupun P3KE.

Surveyor juga turun melihat daerah yang diintervensi kemiskinan yang tidak saja dilakukan Pemkab, Lobar, namun juga dengan PLN, Pelindo, perusahaan semen dan lainnya. “Itu yang membuat tim tertarik,” katanya.

Selanjutnya, hari kedua tim turun ke daerah yang sudah diacak, yakni Desa Batu Kumbung dan Lembah Sempage. Di Desa Batu Kuta dilihat dampak intervensi oleh desa maupun Dispar terkait pengembangan desa wisata. Salah satunya kolam renang yang ramai, sehingga meningkatkan pergerakan ekonomi  warga. Termasuk operator desa yang aktif membantu warga dalam pendataan.

Kemudian tim turun ke Lembah Sempage melihat bantuan KWT yang dikelola kelompok wanita tani. Selanjutnya tim juga mengecek dampak bantuan perikanan budidaya dan rumah tak layak huni di Lingsar. Setelah tim ini turun, dari situ tim ini menilai dari berbagai sisi, Inovasi dan Praktik Baik yang dilakukan Pemkab Lobar.

Itu dicek dan dipadukan dengan hasil turun tim tersebut. Sehingga dari beberapa daerah yang dinilai, di mana Lobar menjadi salah satu dari tiga kabupaten dan satu provinsi di Indonesia yang dijadikan sampel. Kendati menjadi daerah terakhir yang dinilai Praktik Baik, namun tim mendapatkan nilai lebih di Lobar.

“Alhamdulillah Lobar dinilai baik, karena memang kita berhasil menurunkan angka kemiskinan ekstrem dari 1,83 persen menjadi 1,17 persen tahun 2023,”ujarnya. (her)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -




Most Popular

Recent Comments