spot_img
Senin, September 9, 2024
spot_img
BerandaNTBKOTA MATARAMPenanganan Kemiskinan Ekstrem Harus Komprehensif

Penanganan Kemiskinan Ekstrem Harus Komprehensif

ANGGOTA Komisi IV DPRD Kota Mataram, Hj. Istiningsih, S.Ag., menanggapi pelatihan otomotif yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Mataram, dalam rangka menekan kemiskinan ekstrem. ‘’Jadi kalau kemiskinan ekstrem itu kan memang penanganannya memang harus komprehensif ya,’’ ujarnya kepada Suara NTB di DPRD Kota Mataram, kemarin.

Isti berpandangan, bahwa penanganan ekstrem harus dilakukan oleh banyak pihak. ‘’Kalau cuma satu pihak dan tidak ada koordinasi dengan pihak-pihak yang lain, itu akan sangat lamban dan hasilnya juga tidak akan maksimal,’’ imbuhnya. Menurut dia, yang perlu dilakukan dalam mengurangi kemiskinan ekstrem di Kota Mataram adalah berkoordinasi dengan banyak pihak.

Sehingga, langkah-langkah yang diambil bisa lebih tepat. ‘’Tapi kalau hanya satu pihak, misalnya Disnaker mengadakan pelatihan dengan jumlah peserta juga sangat terbatas. Dalam satu tahun juga paling maksimal dua kali. Itu kan sangat sedikit sekali orang yang tercover.

Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Mataram ini mengatakan bahwa pelatihan itu tidak akan efektif ketika dilakukan dengan pola ‘’asal comot’’ yang penting peserta terpenuhi. ‘’Tetapi kan kalau pelatihan itu bentuknya keterampilan. Salah satu yang kemudian membuat keterampilan itu berdayaguna adalah di orang yang tepat juga,’’ terangnya.

 Isti mencontohkan orang yang tidak punya kecenderungan di bidang otomotif, dijadikan peserta pelatihan otomotif, tentu akan menjadi sia-sia. Oleh karena itu, anggota dewan dari daerah pemilihan Ampenan ini mengingatkan pentingnya melakukan seleksi terhadap calon peserta pelatihan keterampilan dimaksud.

‘’Orangnya tepat dan setelah ikut pelatihan memang benar-benar berguna,’’ cetusnya. Oleh karena itu, Isti berharap setelah pelatihan keterampilan, para peserta diberikan toolkit atau alat-alat. ‘’Minimal alat-alat yang standar,’’ katanya.

Pemberian bantuan toolkit itu diharapkan dapat membantu peserta pelatihan untuk membuka usaha secara mandiri. Mantan anggota DPRD NTB ini juga mengingatkan perlunya dilakukan pembinaan kepada peserta pelatihan. ‘’Jangan hanya dilatih kemudian dilepas begitu saja. Kalau seperti itu bisa –bisa mereka akan kembali menjadi miskin. Maksunya pelatihan itu kan setelah selesai pelatihan mereka langsung bisa buka usaha,’’ pungkasnya. (fit)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -




Most Popular

Recent Comments