Praya (Suara NTB) – Kasus nikah dini hingga masih menjadi momok bagi pembangunan di NTB. Dengan Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) tercatat menjadi salah satu daerah dengan kasus nikah dini tertinggi di NTB sejauh ini. Maka dibutuhkan upaya bersama seluruh elemen masyarakat di daerah ini untuk menekan kasus tersebut, mengingat besarnya dampak negatif yang ditimbulkan dari nikah dini itu sendiri.
Demikian disampaikan Penjabat (Pj) Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) NTB Dwianne Dessy Hassanudin, pada acara Kampanye Penyalahgunaan Narkoba, Pencegahan Pernikahan Anak, Bullying dan Lindungi Anak dari Kekerasan, bertempat di Aula Gedung PKK Loteng, Selasa, 20 Agustus 2024.
Menurutnya, kasus nikah dini harus dilawan bersama dengan melibatkan semua elemen masyarakat di daerah ini.
“Karena nikah dini tidak menguntungkan. Lebih banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari pada dampak positifnya,” terangnya.
Dikatakannya, banyak persoalan sosial pembangunan yang ditimbulkan dari nikah dini, seperti kasus stunting, gizi buruk hingga kemiskinan, berawal dari kasus nikah dini. Termasuk juga kasus-kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) banyak terjadi dalam rumah tangga dari pernikahan dini. “Stop nikah dini,” tegasnya.
Pada acara yang diikuti ratusan pelajar dari sejumlah SMA di Kota Praya tersebut, Dessy mengajak para pelajar agar tetap fokus pada pendidikan dan menggunakan kesempatan di usia yang masih sangat mudah untuk melakukan hal-hal positif serta meraih prestasi tinggi.
“Masih ada cita-cita yang harus kalian raih. Maka tetaplah fokus. Jangan tergiur untuk menikah di usia masih muda. Karena nikah dini tidak menguntungkan,” tandasnya.
Di tempat yang sama Ketua TP PKK Loteng Baiq Nurul Aini Pathul Bahri, mengaku prihatin kasus nikah dini di Loteng menjadi yang tertinggi di NTB. Data menyebutkan dalam setahun ada sekitar 320 kasus nikah dini di Loteng. Dan, itu tentu bukan suatu yang menggembirakan. Tetapi persoalan serius yang harus dituntaskan.
TP PKK Loteng secara massif terus bergerak melakukan penyadaran dan memberikan pemahaman tentang dampak nikah ini. Termasuk juga penyalahgunaan narkoba bullying di tengah masyarakat. Namun upaya tersebut tentu tidak akan bisa maksimal. Tanpa ada dukungan dari masyarakat. (kir)
Recent Comments