spot_img
Kamis, September 12, 2024
spot_img
BerandaPENDIDIKANDinas Kebudayaan DIY Gelar Pameran Temporer Widya Saswata di Museum Negeri NTB

Dinas Kebudayaan DIY Gelar Pameran Temporer Widya Saswata di Museum Negeri NTB

Mataram (Suara NTB) – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar Pameran Temporer Widya Saswata yang bertema ‘’Mataram Islam : Sakaningrat, Jayaningrat, Paraningrat’’ di Museum Negeri NTB, Selasa, 20 Agustus 2024. Pameran yang dibuka Sekda NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., ini akan digelar hingga Sabtu, 24 Agustus 2024.

Pameran ini dihadiri Kepala Dinas Komunikasi Informasi dan Statistik Dr. Najamuddin, S.Sos., M.M., Kepala Bidang Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman pada Dinas Kebudayaan DIY Budi Husada,  Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, S.H, M.H., Kepala Kantor Bahasa Provinsi NTB dan lainnya.

Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi memukul gong sebagai tanda pembukaan Pameran Temporer Widya Saswata yang bertema ‘’Mataram Islam : Sakaningrat, Jayaningrat, Paraningrat’’ di Museum Negeri NTB, Selasa, 20 Agustus 2024. (Suara NTB/ist)

Kepala Bidang Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman pada Dinas Kebudayaan DIY Budi Husada menjelaskan, jika pameran ini bercerita tentang pusat ibukota pemerintahan dan wilayah penting Mataram saat berada di Yogyakarta, yakni Kotagede, Kerto/Pleret dan  Imogiri.

Sementara Sakaningrat, ujarnya, bercerita tentang asal Kerajaan Mataram Islam di Kotagede. Dan Kotagede sebagai cikal bakal Kerajaan Mataram Islam sampai saat ini masih melestarikan peninggalan Mataram Islam. Sedangkan Jayaningrat adalah masa jaya dari Mataram Islam yang dipimpin Sultan Agung serta surutnya Mataram Islam masa Sunan Amangkurat I yang berada di Kerto/Pleret. ‘’Kemudian Paraningrat yang berarti peristirahatan para raja yang ada di Pajimatan Imogiri yang dibangun pada masa Sultan Agung,’’ terangnya.

Kegiatan ini, tambahnya, dimaksudkan sebagai upaya merajut persaudaraan antara pihak Dinas Kebudayaan DIY dan Museum Negeri NTB. Selain itu, kerja sama ini juga diharapkan mampu memperluas dan memperkaya narasi budaya yang tersaji melalui pameran temporer di antara dua budaya yang berbeda.

‘’Harapan lebih luas tentunya agar museum dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana transfer pengetahuan dan pengajaran ke depan dan dapat terintegrasi secara baik dengan sistem pendidikan formal kita, baik sekolah tingkat SD, SMP dan SMA, bahkan dengan perguruan tinggi. Karena fungsi museum ada tiga, yaitu sebagai lembaga pendidikan, lembaga budaya untuk pariwisata dan juga lembaga riset,,’’ terangnya.

Kepala Museum Negeri NTB Ahmad Nuralam, menjelaskan, pameran ini digelar dalam rangka kerja sama Pemprov NTB, dalam hal ini Museum Negeri NTB dan Dinas Kebudayaan DIY. Menurutnya, pameran ini bercerita keterkaitan Mataram Yogyakarta dan Mataram NTB, khususnya dalam rangka menyongosong Hari Ulang Tahun Kota Mataram, 31 Agustus mendatang.

Selain itu, ujarnya, kerja sama Museum Negeri NTB dan Dinas Kebudayaan DIY ini disebabkan NTB dan DIY menjadi perwakilan Indonesia dalam pameran International Islamic Art Biennale yang digelar di Riyadh, Arab Saudi pada awal tahun 2025.

Kepala Seksi Permuseuman pada Dinas Kebudayaan DIY Sony Saifudin menyebut ada sembilan benda yang dipamerkan, di antaranya kuliner khas kipo, legomoro, dan kembang waru koleksi Museum Kotagede. Selanjutnya, replika umpak kerto berapa penyangga tiang keraton Kerto; rebana dan kipas sebagai alat kesenian, serta pakaian abdi dalem Keraton Kesultanan Yogyakarta dan Keraton Kesultanan Surakarta.

Pihaknya berharap pameran itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menambah pengetahuan tentang Kerajaan Mataram Islam dan juga tentang Lombok.

Sekda NTB H. Lalu Gita Ariadi memberikan apresiasi pada penyelenggaraan pameran temporer antara Museum Negeri NTB dan Dinas Kebudayaan DIY. Pihaknya berharap pelaksanaan pameran ini akan semakin mempererat hubungan antara NTB dan DIY. (ham)



RELATED ARTICLES
- Advertisment -




Most Popular

Recent Comments