Giri Menang (Suara NTB) – Bakal Pasangan Calon (Paslon) Bupati Lombok Barat (Lobar), Lalu Ahmad Zaini dan Cawabup Lobar, Hj. Nurul Adha (LazAdha) mendaftar ke KPU untuk ikut kontestasi Pilkada Lobar yang akan diadakan November 2024 nanti. LazAdha diiringi ribuan pendukung dan simpatisan ke KPU. Tampak massa membeludak di jalan raya menuju Kantor KPU.
Bakal Paslon ini mengusung perubahan dan sejahtera dari desa untuk Lombok Barat jika terpilih nanti sebagai Bupati dan Wakil Bupati Lobar periode 2024-2029. Bakal Cabup, LAZ mengatakan, ia pun menyampaikan terima kasih kepada para pendukung dan simpatisan yang telah mengiringi pendaftaran LazAdha ke KPU. Termasuk KPU dan Bawaslu serta aparat kemanan yang telah mengawal kegiatan Pendaftaran ini dengan lancar.
Pada pendaftaran ini, LazAdha didampingi keluarga besar, bersama pengurus tiga parpol, yakni PKS, PAN, dan PKB. Ketua tim pemenangan, TGH Khudary Ibrahim, TGH Muharrar Mahfudz, TGH Musleh Kholil, TGH Muzakkar Idris, TGH Zulkarnain, mantan Bupati Izzul Islam, dan tokoh lainnya. “Ini (pendaftaran ke KPU) yang di mana awal perjuangan LazAdha untuk membawa perubahan di Lobar untuk mengikuti kontestasi politik Pilkada Lobar 2024,” kata LAZ.
Mantan Dirut PTAM Giri Menang itu menyampaikan, LazAdha memiliki niat dan program untuk melakukan perubahan untuk membawa kemajuan Lobar ke lebih baik. Pasangan LazAdha mengajak untuk mengikuti kontestasi politik dengan riang gembira, tanpa fitnah, tanpa menjatuhkan satu dengan yang lain.
“Tapi mari kita kedepankan persaudaraan antar kita, karena sesungguhnya dinamika politik ini dinamika tahunan, tidak bisa sampai menganggu kualitas persaudaraan kita yang sudah dibangun selama ini beserta seluruh warga Lobar,” kata dia.
Ia pun berharap agar mengedepankan visi misi dan Program serta konsep untuk membangun semata-mata demi kesejahteraan masyarakat. Ia yakin semua Paslon memiliki program masing-masing, dan sudah diukur untuk mencapai Programptersebut.
“Jika Allah mentakdirkan pasangan LazAdha untuk menang, maka LazAdha hadir untuk membawa perubahan untuk Lobar dengan membangun konsep sejahtera dari Desa karena sesungguhnya warga Lobar ada di pedesaan,” ujarnya.
Untuk mewujudkan itu salah satunya dengan program Rp1 Miliar per desa tiap tahun. Ia yakin ini akan bisa diwujudkan dengan berfikir dan kerja keras.
Bahkan LazAdha pun menandatangani kontrak politik dengan warga Lobar, di desa. Jika pada tahun kedua program ini tak bisa diwujudkan LazAdha akan mengundurkan diri dari jabatan. “Kami akan mundur tanpa diminta oleh KPU,” tegasnya. (her)