Mataram (Suara NTB) – PT Pengembangan Pariwisata Indonesia/InJourney Tourism Development Corporation (ITDC) siapkan lahan seluas 1 Hektar khusus untuk dan Pedagang Kaki Lima (PKL) pada saat perhelatan MotoGP berlangsung.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan Provinsi NTB, Baiq Nelly Yuniarti, AP.,M.Si, ia mengatakan awalnya PKL ini tidak diberikan keleluasaan dalam berjualan di sekitar sirkuit, sehingga pihaknya meminta PKL ini diberikan lahan khusus untuk berjualan agar lebih tertata.
“Kami menghandle PKL yang ada di sekitar sirkuit yang selam ini setiap event selalu dikasih uang Rp300 ribu, disuruh pulang. Karena itu kemarin kami ngotot minta space sendiri dan alhamdulillah kasih sekitar 1 hektar di depan patung Pak Jokowi,” ujarnya.
Lokasi penempatan PKL ini diketahui sudah diresmikan oleh Asisten II Setda NTB. Namun, Nelly mengatakan masih ada beberapa catatan terkait lokasi PKL ini yaitu belum ada jalan masuk menuju depan patung Presiden Jokowi.
“Akses belum dibuatkan sehingga PKL-PKL ini masih keluar (lokasi khusus PKL, red),” lanjutnya.
Nelly mengatakan terdapat sekitar 150 PKL yang sudah terdata dalam sistem Dinas Perdagangan, 92 orang di Kuta Landmark, 35 di depan patung Pak Jokowi, dan 23 di Bundaran Sunggung. “Ini yang harus kami siapkan spacenya,” sambungnya.
Berkaca dari MotoGP tahun sebelumnya, di gate tiga akses masuk menuju Pullman diperbolehkan PKL untuk berjualan di area tersebut. Sehingga, pihaknya akan mencoba memanfaatkan area tersebut untuk PKL. “Itu yang kemungkinan akan kami masuk berkaitan dengan PKL tahun ini,” katanya.
Sementara itu, fasilitas tenda milik Dinas Perdagangan Provinsi NTB ternyata tidak bisa masuk ke dalam area sirkuit, hal ini dikarenakan tenda tersebut memiliki merek karena hasil tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan.
“Kami punya tenda, tapi tenda kami adalah CSR dari perusahaan. Sehingga ada mereknya dan itu tidak boleh masuk, karena itu kami izin bermain di luar arena,” pungkasnya. (era)
Recent Comments