Mataram (Suara NTB) – Kementerian Kesehatan mengatensi penyebaran penyakit monkeypox. Seluruh pintu masuk terutama di bandara dan pelabuhan diawasi ketat. Wisatawan mancanegara dan domestik yang akan menonton MotoGP tidak dilakukan pemeriksaan secara khusus.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram, dr. H. Emirald Isfihan menegaskan, penyebaran penyakit monkeypox sangat diatensi apalagi adanya penyelenggaraan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah. Artinya, seluruh tamu baik mancanegara dan domestik juga akan berkunjung ke Kota Mataram sebagai pusat perbelanjaan, hiburan serta pusat akomodasi.
Antisipasi penyebaran virus monkeypox dilakukan dengan memaksimalkan peran tenaga kesehatan melalui fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan kasus tersebut. “ Jadi bukan skrining khusus tetapi memanfaatkan pelayanan melalui nakes untuk mewaspadai penyebaran penyakit monkeypox,” terang Emirald dikonfirmasi pada Selasa, 3 September 2024.
Beberapa direktur rumah sakit di Kota Mataram diakui Emirald, telah berkoordinasi untuk menekan penyebaran kasus tersebut. Salah satunya melalui diagnosis tenaga kesehatan saat memeriksa pasien. Pasien ingin mendapatkan perawatan pasti mengeluhkan penyakit yang diderita. Oleh karena itu, pemeriksaan secara khusus tidak diberlakukan bagi pembalap, official maupun penonton MotoGP. “Peran nakes inilah yang kita optimalkan,” ujarnya.
Secara dampak penyebaran penyakit monkeypox ini dikhawatirkan pada kehidupan. Jangan sampai kata dia, penyebaran berlebihan menyebabkan kebijakan pemerintah pusat melakukan pembatasan aktivitas masyarakat dan lain-lain.
Dari awal pemerintah melakukan kewaspadaan terhadap kasus ini. Paling tidak ditekankan melakukan penanganan secara cepat tidak menimbulkan penyebaran lebih luas lagi. Penderita harus diisolasi secara mandiri tidak seperti penyebaran virus Covid-19. “Cukup isolasi mandiri saja untuk mengantisipasi penularan virus ini,” demikian kata dia. (cem).