Giri Menang (Suara NTB) – Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan SDM (BKD dan PSDM) dan Tim Panselda CPNS Lombok Barat (Lobar) mengantisipasi adanya penggunaan meterai ‘’aspal’’ atau asli tetapi palsu oleh peserta, pasalnya dampaknya bisa menyebabkan peserta TMS (Tidak Memenuhi Syarat). Deteksi penggunaan meterai tersebut dilakukan melalui barcode.
Kabid Pengadaan, Data dan Informasi pada BKD dan PSDM Lobar Hirman Zulkarnaen mengatakan peserta yang menggunakan meterai palsu hingga, Senin (9/9) belum ditemukan pihaknya. Untuk mendeteksinya, sesuai hasil pertemuan teknis ada semacam barcode yang digunakan mengecek meterai. “Ketika kita konfirmasi (cek) barcode itu kilatan dia,” katanya, Senin, 9 September 2024.
Dijelaskannya, mekanisme untuk mengetahui atau mendeteksi meterai tersebut apakah asli atau palsu, menggunakan barcode yang dimiliki Perum Peruri. “Yang jelas seperti itu mekanismenya,” imbuhnya.
Pihaknya tetap mengimbau sekaligus mengingatkan kepada seluruh peserta yang ingin mendaftar CPNS agar menggunakan meterai asli, karena kalau menggunakan meterai palsu peserta bisa di-TMS-kan.
Ditanya terkait jumlah pelamar CPNS yang sudah terdata di Panselda mencapai ribuan. Dari jumlah itu, sudah melakukan submit sangat signifikan. Untuk diketahui Pasca kebijakan Badan Kepegawaian Negara (BKN) melonggarkan penggunaan persyaratan e-meterai ke meterai tempel, jumlah pelamar yang bisa submit upload atau unggah persyaratan naik dua kali lipat.
Peningkatan peserta yang submit ini sejak hari Sabtu, 7 September 2024 dan penggunaan meterai tempel mempengaruhi peningkatan peserta yang submit. (her)