Dompu (Suara NTB) – Kabupaten Dompu termasuk daerah dengan kerawanan yang tinggi pada setiap pelaksanaan pemilihan langsung. Kendati selalu masuk 5 besar kerawanan, Kabupaten Dompu selalu behasil mencegah dan hanya menyisakan kerawanan sosial kemasyarakatan yang ditandai dengan upaya Pemungutan Suara Ulang (PSU). Bawaslu Kabupaten Dompu mendorong bersama KPU sebagai penyelenggara, untuk menyamakan persepsi terhadap setiap regulasi, termasuk ketentuan PSU agar tidak menimbulkan gejolak di tengah masyarakat.
“Isu yang mengemuka adalah PSU. Sehingga penyelenggara harus sepaham atau satu frame. Sehingga kita dapat minimalisir dan bahkan kita tutup ruang terjadinya PSU (akibat kelalaian),” kata Swastari HAZ, SH selaku Ketua Bawaslu Kabupaten Dompu pada rapat koordinasi dan penandatanganan bersepakat untuk mewujudkan Pilkada aman dan damai di Dompu, Senin, 9 September 2024.
Namun Swastari mengatakan, Pilkada yang aman dan damai tidak akan terwujud bila hanya oleh penyelenggara. Tapi harus didukung oleh semua elemen, baik pemerintah maupun masyarakat. Terlebih belakangan ini semakin hangat antar kubu pasangan calon di media sosial. “Ini mungkin perlu duduk bersama lagi dengan jajaran TNI – Polri mengantisipasinya. Karena kita khawatir, kondisi di media sosial ini merembet ke dunia nyata,” kata Swastari.
Karenanya, Bawaslu Kabupaten Dompu menggelar deklarasi damai Pilkada serentak tahun 2024 di Laberkah Cafe Dompu, Senin, 9 September 2024. Deklarasi ini diawali dengan pemaparan oleh Dandim 1614/Dompu, Letkol Kav Riyan Oktiya Virajati, ST, MM., Kapolres Dompu diwakili Kabag Ops, AKP Rijal, dan Kepala Badan Kesbang Poldagri Dompu, Ardiansyah, SE.
Gatot Gunawan PP, SKM., MMKes mewakili Bupati Dompu menyampaikan perkembangan politik di daerah jelang Pilkada serentak masih aman terkendali. Kondisi ini harus terus dijaga bersama oleh semua pihak, tidak bisa hanya oleh satu dua pihak. “Untuk itu, mengajak seluruh elemen Bangsa dan masyarakat se Kabupaten Dompu untuk turut memastikan bahwa Pemilu damai tidak semata – mata dipakai sebagai slogan, melainkan sebagai ikhtiar untuk menciptakan atmosfer yang kondusif selama seluruh rangkaian tahapan Pemilu,” kata Gatot Gunawan.
Ia pun mengajak kepada seluruh peserta Pilkada dan tim suksesnya untuk santun dalam berkampanye, sehingga mudah medaih simpati pemilih. Sehingga masyarakat hisa berpartisipasi mengikuti pemilihan dengan riang gemnira. “Besar harapan, persentase untuk yang Golput pun dapat diminimalisir,” harapnya.
Dandim 1614/Dompu, Letkol Kav Riyan Oktiya Virajati, ST, MM pada kesempatan yang sama menyampaikan kekhawatirannya soal politik uang di Dompu. Bagi warga yang tidak berkepentingan terhadap salah satu dari 2 paaangan calon akan menunggu yang bisa memberi keuntungan sesaat. Bagi petaruh judi, mereka akan siap menghabiskan uang asal orang yang dipasang menang. “Politik uang ini yang kita khawatirkan. Karena ingin menang, semua bisa dimanfaatkan. Untuk politik uang ini, bisa disiapkan pasangan calon, bisa oleh tim sukses, bisa oleh simpatisan, dan bisa juga oleh mereka yang memasang taruhan,” katanya.
Deklarasi Pilkada damai inipun diakhiri dengan penandatanganan pernyataan bersama oleh Bawaslu, Bupati, Dandim, Kapolres, Ketua DPRD, Pimpinan OPD hingga pimpinan media massa. Deklarasi ini diharapkan bisa saling menjaga agar Pilkada berlangsung damai. (ula)