SELAMA menjalani pendidikan di Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok para mahasiswanya bakal dibekali ilmu pengetahuan serta skill mumpungi khususnya di bidang kepariwisataan. Dengan mengadopsi kurikulum standar internasional, sehingga begitu menyelesaikan pendidikan di Poltekpar Lombok, para alumninya sudah siap kerja.
Meski demikian, para alumni Poltekpar Lombok tidak hanya dituntut untuk bisa mengisi peluang kerja yang ada di bidang pariwisata, tetapi juga didorong untuk bisa menciptakan lapangan kerja dengan membuka usaha-usaha mandiri yang bisa menyerap tenaga kerja. Karena keberhasilan seorang alumni tidak hanya dilihat saat terserap lapangan kerja. Tetapi juga ketika mampu membuka lapangan usaha yang mampu menyerap tenaga kerja.
“Alumni Poltekpar Lombok jangan menambah jumlah pengangguran. Tapi justru harus mampu turut mengatasi dan memberikan solusi untuk mengurangi pengangguran,” terang Sekretaris Jenderal Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Dra. Ni Wayan Giri Adnyani M.Sc.,CHE., Sabtu, 21 September 2024.
Usai menghadiri wisuda ke-V Poltekpar Lombok di kampus Poltekpar Lombok yang disaksikan langsung Menparekraf Sandiaga Uno, melalui video tapping, Giri mengatakan semua lulusan poltekpar tidak terkecuali Poltekpar Lombok memiliki potensi untuk memasuki dunia kerja sekaligus kemampuan untuk bisa menciptakan lapangan kerja sendiri. Dengan menjadi pengusaha-pengusaha di bidang pariwisata atau bidang terkait lainnya.
Untuk itu, penting bagi semua alumni Poltekpar Lombok khususnya, agar bisa membangun cara pandang yang sama, jika keberhasilan tidak hanya soal bisa bekerja di berbagai lapangan kerja yang ada. Tetapi juga mampu membuka lapangan kerja minimal bagi diri sendiri, terlebih lagi bagi orang lain.
Dari survei sebelumnya menyebutkan 70 persen lulusan Poltekpar di bawah Kemenparekraf sudah mendapatkan pekerjaan. Bahkan ada yang sudah dapat pekerjaan sebelum diwisuda. Sisanya sebanyak 30 persen ada yang melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi hingga memulai usahanya sendiri.
Hal itu menunjukkan kalau Poltekpar bukanlah institusi pendidikan yang menambah angka pengangguran. Tetapi justru bisa turut andil dalam mengatasi dan memberikan solusi untuk mengurangi pengangguran.
Di tempat yang sama Direktur Poltekpar Lombok Dr. Ali Muhtasom, A.Md., MM., CHCM. CHE., mengungkapkan pada wisuda ke V yang berlangsung di GOR kampus Poltekpar Lombok tersebut, total ada 271 mahasiswa yang diwisuda. Tersebar di empat program studi yang ada. Namun sebagian besar mahasiswa yang diwisudah tersebut, sudah mendapat pekerjaan di sejumlah perusahaan yang bergerak di sektor pariwisata.
Sisanya ada yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Dan, ada juga yang memang belum terserap lapangan kerja, karena berencana untuk memulai usaha sendiri. “Secara kemampuan, para alumni Poltekpar Lombok ini sudah sangat siap bekerja. Sekaligus punya potensi untuk berwirausaha. Karena didukung sistem pengajar serta kurikulum yang mumpuni,” imbuh Ali. (kir)