Giri Menang (Suara NTB) – Tim investigasi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Lombok Barat (Lobar) telah turun ke bangunan rumah toko (ruko) yang terbakar di Ibukota Gerung, Senin, 23 September 2024. Hasil investigasi tersebut, kerugian akibat kebakaran bangunan ruko tua tersebut ditaksir Rp2 miliar. Penyebab kebakaran diduga akibat arus pendek listrik.
Kadis Damkar Lobar H. M. Syahlan mengatakan, kejadian kebakaran Minggu, 22 September 2024 di Lingkungan Dodokan Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung menghanguskan empat bangunan ruko milik H Muhamad Amin atau H. Yong. Timnya telah turun Senin, 23 September 2024 untuk menginvestigasi dampak atau kerugian dan akibat kebakaran tersebut. “Dari hasil investigasi yang kami lakukan kerugian ditaksir Rp2 miliar. Untuk penyebab kebakaran diduga korsleting listrik,” terang Syahlan kemarin.
Dari hasil upaya penyelamatan yang dilakukan dalam kebakaran tersebut, pihaknya menyelamatkan 12 orang dan aset dengan total perkiraan senilai Rp10 miliar. Dalam pemadaman yang dilakukan pihaknya menerjunkan 3 unit mobil Damkar, 1 unit suplay, 1 unit mobil Damkar UPT dan dibantu satu unit Damkar Kota Mataram. “Kebakaran dapat dipadamkan dengan menghabiskan 13 tangki air,”tambahnya.
Ia menambahkan, kasus kebakaran hingga saat ini mencapai 45 kasus. Ia berharap kebakaran tidak terjadi lagi.
Diketahui, kebakaran pada Minggu, 22 September 2024 siang sekitar pukul 12.30 WITA melalap bangunan ruko tua yang berada di Simpang Empat Masjid Baitul Atiq, Ibu kota Gerung.
Camat Gerung Sapoan, menjelaskan, toko tersebut merupakan toko kelontong dan sembako tua sejak puluhan tahun lalu. Yang saat ini pun tidak pernah dibuka dan terlihat tidak banyak barang yang ada dalam toko tersebut. Â (her)