Selong (Suara NTB) – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sampai saat ini masih kekurangan tenaga dokter spesialis. Menyikapi hal itu, Penjabat Bupati Lotim, H. M. Juaini Taofik mengajak kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki program dokter spesialis.
“Kita coba bangun komunikasi dengan perguruan tinggi yang jalankan program studi dokter spesialis,” ungkap Pj Bupati Lotim menjawab Suara NTB di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.
Kerjasama itu katanya bisa dalam bentuk pendayagunaan tenaga dokter spesialis di Kabupaten Lotim. Penggunaan tenaga dokter spesialis ini dinilai bisa dengan pendayagunaan dengan kerjasama perguruan tinggi dan juga bisa lewat rekrutmen. Upaya rekrutmen sudah dilakukan Pemkab Lotim akan tetapi tahun 2024 ini nihil yang daftar. “Tapi kita tidak bisa memaksa sifatnya,” ungkapnya.
Keberadaan dokter spesialis diakui Pj Bupati sangat penting bagi upaya peningkatan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Lotim. Jumlah dokter spesialis secara kuantitas dan kualitas jelas akan pengaruhi kecepatan pelayanan. Semakin banyak dokter spesialis maka kecepatan melayani bisa lebih cepat.
Terpisah, kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Lotim, H. Mugni mengatakan tahun ini ada empat dokter spesialis yang direkrut jadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) kosong pelamar.
Menurut Mugni, ke depan untuk memenuhi kebutuhan tenaga dokter spesialis salah satu solusinya wajib dengan menyekolahkan anak-anak Lotim yang sudah dokter umum ke jenjang pendidikan spesialis. Diketahui, jumlah dokter umum di Lotim sudah cukup banyak.
Menurutnya, beasiswa kepada tenaga dokter spesialis ini bukanlah sebuah keharusan lagi. Tapi wajib dilakukan. “Bukan harus tapi wajib, mudahan ada lima calon bupati ini yang punya visi investasi SDM,” tambahnya. (rus)