spot_img
Kamis, Oktober 10, 2024
spot_img
BerandaNTBPuslansos Mirah Adi Bantu Perempuan Jadi Lebih Mandiri

Puslansos Mirah Adi Bantu Perempuan Jadi Lebih Mandiri

Mataram (Suara NTB) – Penerima Manfaat yang ada di Pusat Layanan Sosial Karya Wanita Mirah Adi mengatakan adanya Puslansos ini membantu mereka terbebas dari kesulitan. Pasalnya, dalam Puslansos ini, para PM dibimbing dan dilatih beberapa keterampilan yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Tiga keterampilan rutin yang diberikan oleh Puslansos Mirah Adi adalah Tata Boga, Tata Busana, dan Tata Rias.

“Keterampilan tersebut diberikan kepada wanita rawan sosial ekonomi atau wanita yang mengalami kesulitan perekonomian,” ujar Kepala Puslansos Mirah Adi, Adidarma, S.I.P., Selasa, 1 Oktober 2024.

Salah seorang PM dengan keterampilan Tata Boga asal Bima, Sani Oktaviona mengatakan hadirnya Puslansos diharapkan mampu membawanya terbebas dari persoalan perekonomian. Dengan bimbingan dan keterampilan yang difasilitasi oleh Puslansos Mirah Adi, ia merasa jauh lebih mandiri.

Berdasarkan penuturan Sani, meski memilih keterampilan Tata Boga, pembimbing tidak hanya mengajarkan terkait dengan masak-memasak, tetapi juga diberikan bimbingan sosial, dan ilmu bahasa seperti pelajaran Bahasa Inggris.

“Kita diajarkan Bahasa Inggris, Table Manner, Set Up, merangkai bunga, masak-masa, dan banyak lagi. Meski Tata Boga kita tidak fokus di makanan, tetapi memang keterampilannya makanan” ujarnya.

Menurutnya, pembimbing atau tutor yang disediakan di Puslansos ini sangat membantu dirinya dalam mengembangkan keterampilan, khususnya di bidang Tata Boga.

Pun nanti, dengan keterampilan dan tool kit yang akan diberikan oleh Puslansos, ia berharap bisa membantunya mengembangkan diri dan potensi yang dimiliki khususnya di bidang usaha.

“Saya nanti akan bikin usaha sendiri. Dari keterampilan yang saya dapat disini membuat saya lebih mandiri,” imbuhnya.

Hal senada disampaikan oleh PM dengan keterampilan Tata Busana, Nisrina. Ia mengatakan adanya Puslansos sebagai tempat ia menemukan keterampilanya. Yang mana disini, ia dibimbing dan dilatih sesuai dengan minat dan bakatnya. Selain itu, di Puslansos ini dirinya tidak hanya dibekali dengan keterampilan fisik, tetapi psikis dan rohani juga rutin dibimbing.

“Kita juga diajar bagaimana kita menjaga diri sendiri,” katanya.

Setiap minggunya, Rina mengaku diberikan tugas untuk membuat busana. Yang mana difokuskan pada pola busana apa yang harus dibuat. Biasanya, PM di Puslansos Mirah Adi diberikan waktu 1 – 4 hari untuk menyelesaikan projek busananya.

Sementara itu, PM dengan keterampilan Tata Rias, Retno Ayu Kusumawati mengatakan di bidang tata rias ini, PM diajarkan untuk merias seluruh badan, mulai dari kepala, hingga kaki.

Sebelum masuk Puslansos Mirah Adi, dirinya mengaku dirinya hanya bisa merias wajah saja, dan tidak memiliki pengetahuan dibidang rias seluruh badan.  Setelah berada di Puslansos ini, ia banyak diajarkan tentang standar tata rias, bagaimana mempercantik seseorang, dan sebagainya.

“Pelatihan di kelas kita sebenarnya saya awalnya agak ambigu karena tata rias kecantikan, saya fikir fokusnya hanya di make up. Ternyata fokusnya di full body. Dari rambut, kita diajarkan mencuci, nyatok, perawatan rambut. Di muka diajarkan bagaimana facial, akhirnya make up,” jelasnya.

Menurutnya, karena ia cukup awam dengan dunia tata rias, adanya bimbingan dari instruktur Puslansos Mirah Adi membuatnya jauh lebih mengerti bagaimana mengatur atau memberikan pelayanan kecantikan kepada orang lain. “Pertamanya awam, setelahnya jadi paham,” katanya.

Adapun saat ditanya kegiatan setelah keluar dari Puslansos, ia mengatakan pihaknya ingin mengembangkan keterampilan yang sudah diajarkan. Apalagi dengan diberikan paket atau tool kit sesuai dengan keterampilan. Sehingga ia bisa menggunakan peralatan tersebut untuk membuka usaha kecantikan. (era)

IKLAN

spot_img
RELATED ARTICLES
- Advertisment -


VIDEO